Bagikan:

JAKARTA - Parlemen Israel sepakat dengan selisih suara tipis 60-59 dalam pembentukan pemerintahan baru, Minggu 13 Juni waktu setempat dengan Naftali Bennett akan diangkat sebagai Perdana Menteri untuk dua tahun, selanjutnya digantikan oleh pemimpin koalisi Yair Lapid.

Ini menandai berakhirnya 12 tahun kekuasaan Benjamin Netanyahu serta ketidakpastian empat kali Pemilu Israel, dengan partai-partai yang tergabung dalam koalisi berhasil membuat parlemen menyetujui pemerintah perubahan baru. 

Ucapan selamat pun datang dari berbagai kepala negara dan pemerintahan maupun pejabat internasional lainnya. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menegaskan kembali komitmen untuk dukungan keamanan terhadap Israel, selain memberikan ucapan selamat kepada Bennett. 

"Amerika Serikat tetap teguh dalam mendukung keamanan Israel. Pemerintahan saya berkomitmen penuh untuk bekerja dengan Pemerintah Israel yang baru untuk memajukan keamanan, stabilitas dan perdamaian bagi orang Israel, Palestina, dan orang-orang di seluruh wilayah yang lebih luas," ujar Presiden Biden dalam sebuah pernyataan melansir Reuters Senin 14 Juni.

Sementara itu, Gedung Putih menyebut Presiden Biden berbicara dengan Naftali Bennett untuk memberikan ucapan selamat, sekaligus menegaskan kembali hubungan AS dengan Israel pada Hari Minggu 13 Juni waktu setempat. 

"Presiden Biden menyatakan niatnya yang kuat untuk memperdalam kerja sama antara Amerika Serikat dan Israel mengenai banyak tantangan dan peluang yang dihadapi kawasan. Para pemimpin sepakat mereka dan tim mereka akan berkonsultasi secara dekat mengenai semua hal yang berkaitan dengan keamanan regional, termasuk Iran," sebut Gedung Putih. 

Selain Presiden Biden, ucapan selamat juga datang dari berbagai negara dan lembaga dunia seperti melansir Times of Israel. Perdana Menetri Kanada Justrin Trudeau memberikan ucapan selamat, seraya menyatakan harapan dapat bekerja sama. 

"Kanada dan Israel adalah teman dekat yang terikat bersama oleh nilai-nilai demokrasi bersama, sejarah panjang kerja sama, dan hubungan antar-manusia yang dinamis," kata Trudeau dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya.

Ada juga ucapan selamat dari PM Inggris Boris Johnson, seraya menyebut prospek kerja sama usai berakhir pandemi COVID-19. PM Johnson menuliskannya di Twitter miliknya.

"Atas nama Inggris, saya mengucapkan selamat kepada @naftalibennett dan @yairlapid tentang pembentukan pemerintahan baru di Israel," tulisnya.

"Saat kita keluar dari COVID-19, ini adalah waktu yang menyenangkan bagi Inggris dan Israel untuk terus bekerja sama memajukan perdamaian dan kemakmuran bagi semua," lanjut PM Johnson.

Sementara, Presiden Dewan Uni Eropa Charles Michel mengucapkan selamat kepada Perdana Menteri baru Israel Naftali Bennett dalam sebuah pesan di Twitter, menyebut perdamaian dan stabilitas.

"Menantikan untuk memperkuat kemitraan (Uni Eropa dan Israel) untuk kemakmuran bersama dan menuju perdamaian & stabilitas regional yang langgeng," cuit Charles Michel