Jumlah Muslim Terus Bertambah, Masjid di Amerika Serikat Capai 2.769
Masjid Maryam di Chicago, Amerika Serikat. (Wikimedia Commons/Zol87)

Bagikan:

JAKARTA - Jumlah masjid di Amerika Serikat terus bertambah dengan stabil, di mana jumlah masjid mencapai 2.769 pada tahun 2020 lalu, berdasarkan sebuah laporan survei.

"Ini merupakan peningkatan 31 persen dari jumlah tahun 2010 sebanyak 2.106 masjid," sebut laporan bertajuk 'The American Mosque 2020: Growing and Evolving' yang dirilis pada 2 Juni lalu, seperti dikuti Yenisafak, Jumat 4 Juni.  

"Tidak diragukan lagi, kekuatan pendorong utama untuk peningkatan masjid adalah perluasan populasi Muslim di Amerika Serikat karena imigrasi dan tingkat kelahiran," lanjut laporan tersebut.

Selain itu, jumlah jemaah masjid juga bertambah, khususnya saat Salat Jumat. Laporan tersebut mengungkap, jumlah jemaah yang hadir saat Salat Jumat mingguan rata-rata mencapai 410 jemaah pada tahun 2020. Naik sebesar 16 persen dibanding tahun 2010 yang sebanyak 353 jemaah.

"Hampir tiga perempat (72 persen) masjid mencatat peningkatan kehadiran Salat Jum'at 10 persen atau lebih," ungkap laporan tersebut.

masjid di as
Masjid Hazrati Abu Bakr Siddique, New York. (Wikimedia Commons/Jim.henderson)

Meski demikian, jumlah mereka yang masuk Islam di masjid mengalami penurunan cukup signifikan. 

"Dari 15,3 mualaf per masjid pada 2010, rata-rata jumlah mualaf pada 2020 adalah 11,3. Alasan utamanya adalah penurunan mualaf Afrika-Amerika, terutama di masjid-masjid Afrika-Amerika," terang laporan tersebut. 

Faktor lain yang juga menunjukkan penurunan adalah, masjid-masjid baru kebanyakan dibangun di area pinggiran kota. Sementara, pembangunan masjid di pusat-pusat kota besar maupun kecil berkurang. Masjid-masjid di kota-kota dan kota-kota kecil menurun dari 20 persen pada 2010 menjadi 6 persen pada 2020.

"Penyebab yang jelas adalah berkurangnya populasi umat Islam di kota-kota kecil ini karena berkurangnya lapangan kerja di daerah-daerah tersebut dan perpindahan kaum muda, anak-anak pendiri masjid, dan aktivis ke kota-kota besar untuk pendidikan dan pekerjaan," terang laporan itu.

"Pada 2010, 17 persen masjid ditemukan di pusat kota, tetapi pada 2020 angka itu turun menjadi 6 persen. Penurunan ini kemungkinan besar terkait dengan penurunan masjid Afrika-Amerika dan perpindahan umum masjid ke lokasi pinggiran kota," tandas laporan tersebut.

Untuk diketahui, survei ini didukung sejumlah lembaga di Amerika Serikat, termasuk Islamic Society of North America (ISNA), Center on Muslim Philanthropy, Institute for Social Policy and Understanding (ISPU) dan Association of Statisticians of American Religious Bodies (ASARB).