PM Kanada Justin Trudeau Sampaikan Belasungkawa untuk Para Korban Sriwijaya Air SJ-182
Serpihan Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 (Ilham Apriyanto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau turut menyampaikan belasungkawa atas kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu. Ia menyebut musibah yang menimpa pesawat dengan 62 penumpang dan kru itu sangat memilukan.

“Kabar yang datang dari Indonesia sungguh memilukan. Duka terdalam kami sampaikan bagi keluarga, sahabat, dan orang terkasih dari mereka yang berada di dalam pesawat Sriwijaya Air penerbangan SJ 182,” ujar PM Trudeau melalui akun Twitter pribadinya, Senin, 11 Januari.

"Anda berada dalam pikiran kami masyarakat Kanada dalam masa yang sulit ini,” tambahnya dalam tweet yang diunggah dalam bahasa Inggris dan Prancis.

Seperti diberitakan sebelumnya, Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1). Pesawat dikabarkan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 mil laut di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Pesawat tinggal landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.

Berdasarkan data manifes penerbangan, pesawat yang diproduksi pada 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi, sedangkan 12 kru terdiri atas enam kru aktif dan enam kru ekstra.

Adapun Presiden Joko Widodo telah memerintahkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi beserta Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya Bagus Puruhito untuk melakukan operasi pencarian korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 secara cepat.

"Kemarin sore telah saya perintahkan kepada Menteri Perhubungan, Kepala Basarnas yang dibantu TNI dan Polri untuk segera melakukan operasi pencairan dan pertolongan yang secepat-cepatnya kepada para korban," kata Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Minggu.