Bagikan:

JAKARTA - Direktur Utama Sriwijaya Air, Jefferson Jauwena menegaskan akan mengevaluasi internal maskapainya usai jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu.

"Pasti akan ada evaluasi internal, tapi kami tunggu laporan kecelakaan ini," kata Jefferson usai acara tabur bunga di Kapal KRI Semarang, Kepulauan Seribu, Jumat, 22 Januari.

Jefferson menyebut Sriwijaya Air SJ-182 tengah berkoordinasi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Kementerian Perhubungan dalam analisis penyebab jatuhnya pesawat.

Saat ini, KNKT tengah meneliti black box berjenis flight data recorder (FDR) untuk mengusut penyebab kecelakaan Sriwijaya Air SJ-182. Sementara, black box dengan jenis cockpit voice recorder (CVR) masih dalam pencarian.

"Tentunya kami tetap berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti KNKT dan Kemenhub untuk menjamin keselamatan operasional agar hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi," tutur dia.

Jefferson menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban pesawat baik penumpang maupun kru pesawat. Dia berharap semua korban dapat segera diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri. 

"Tentunya kami sedih dan turut kehilangan. Tidak dapat dipungkiri bahwa kami juga merasakan kesedihan yang sangat mendalam. kami juga kehilangan rekan-rekan dari Sriwijaya air dan saya pribadi juga sangat terpukul dengan keadaan ini," ungkap Jefferson.

"Sebagaimana yang sudah disampaikan sebelumnya bahwa kami akan berkomitmen secepatnya memberikan hak-hak korban," lanjutnya.