Pandemi Mereda, Bisnis Penyewaan Kapal Layar Kroasia Siap Menggeliat Kembali
Marina Kastela, Kroasia. (Facebook/@marinakastela17)

Bagikan:

JAKARTA - Mengisi liburan musim panas dengan berlayar, seiring dengan pencabutan pembatasan akibat pandemi virus corona setahun belakangan, menjadi ide yang familiar di Eropa belakangan ini. 

Saat pembatasan di berbagai negara mulai dilonggarkan, perjalanan internasional diizinkan, liburan musim panas pun diminati. Berlayar menjadi salah satu cara untuk menghindari keramaian saat musim panas.

Seperti di Kroasia yang populer dengan Marina Kastela, tempat di mana Anda bisa menyewa berbagai jenis perahu untuk berlayar. Terpukul karena pandemi, perusahan-perusahaan penyewaan kapal di kawasan tersebut bisa tersenyum, karena ramainya pemesanan rentang waktu Juli hingga September mendatang. 

Jelena Matkovic, kepala pemesanan di Kroasia Yachting mengatakan, dua bulan lalu beberapa perusahaan seperti miliknya menghadapi kehancuran karena kemerosotan pariwisata di tengah pandemi.

penyewaan kapal
Senja di Marina Kastela. (Wikimedia Commons/Николай Максимович)

"Jika kita menyaksikan satu tahun lagi seperti tahun lalu, banyak pemilik kapal dan perusahaan sewaan akan mengalami kesulitan untuk bertahan hidup," kata Matkovic sambil berdiri di sebuah marina di Teluk Kastela yang dikelilingi oleh lusinan kapal layar, seperti melansir Reuters.

"Namun, meskipun Mei praktis hilang dan Juni masih penuh ketidakpastian, pemesanan untuk Juli, Agustus dan September sangat meningkat," lanjutnya.

Liburan berperahu pesiar merupakan bagian besar dari pariwisata Kroasia. Bahkan, bisnis kapal layar di negara ini termasuk terbesar secara global, menarik banyak wisatawan dari berbagai belahan negara. 

"Kroasia mengoperasikan sekitar 30 persen armada kapal layar sewaan global yang panjangnya mencapai 16 meter (52 kaki)," kata Pasko Klisovic yang mengepalai asosiasi perusahaan penyewaan kapal.

Tetapi industri ini mengalami pukulan besar tahun lalu, ketika pandemi virus corona menghentikan perjalanan rekreasi global. Pendapatan anjlok dan dengan biaya overhead yang tinggi, di mana biaya pemeliharaan kapal layar mencapai sekitar 30.000 euro setiap tahun, membuat perusahaan sulit bertahan.

kapal layar
Menghabiskan waktu di atas kapal menjadi pilihan saat tidak berlayar. (Wikimedia Commons/Michael Staats)

Namun, beberapa turis sudah mulai berdatangan di pantai Kroasia. Marc, seorang turis Jerman dari Munich, mengatakan bahwa dia sedang mencarter perahu di Teluk Kastela bersama sekelompok teman-temannya.

"Banyak orang tidak bisa berkomitmen untuk liburan dan tidak ingin pergi ke Kroasia. Kami melakukan beberapa langkah keamanan, kami melakukan tes PCR, beberapa orang divaksinasi dan kami merasa aman di atas kapal, jauh lebih aman di kapal daripada di hotel atau dengan perjalanan udara," tuturnya.

Situasi epidemi di Kroasia terus membaik dalam beberapa minggu terakhir. Tingkat infeksi turun menjadi sekitar 300 kasus baru setiap hari dari lebih dari 2.500 pada pertengahan April.

Jerman dan Austria adalah pasar utama, menurut data Badan Turis Kroasia. Tetapi para tamu akan datang dari seluruh dunia termasuk negara-negara Skandinavia, Inggris, Amerika Serikat hingga Australia musim panas ini.

"Syarat kepulangan ke negara asal sangat memberatkan, ketika wisatawan memutuskan untuk datang atau tidak. Dalam hal ini, jika kita menjaga situasi epidemi yang baik, para tamu akan datang karena mereka tidak akan menghadapi batasan saat pulang," terang Matkovi.