Kapal Pesiar, Venesia dan Keseimbangan Bisnis dengan Lingkungan
Kapal pesiar dengan latar belakang Menara Lonceng Kota Venesia. (Wikimedia Commons/Ввласенко)

Bagikan:

JAKARTA - Bagi penumpang kapal pesiar yang memilih jalur mediterania, keindahan Kota Venesia, yang berpadu dengan banguan bersejarah ratusan tahun hingga menara lonceng yang khas, menjadi pemandangan yang selalu dinantikan saat memasuki laguna Venesia.

Ironisnya, salah satu lambang eksistensi pariwisata moderen tersebut, juga menuai kekhawatiran dari masyarakat Venesia, terkait dengan kelestarian lingkungan.

Ya, dengan ukuran yang sangat besar, kapal-kapal yang memasuki laguna dikhawatirkan mengikis dasar laut, secara langsung berdampak pada perubahan laguna menjadi 'cabang' dari Laut Adriatik.

Perjuangan untuk menyelamatkan laguna pun mendapat dukungan pemerintah, dengan adanya keputusan untuk melarang kapal pesiar dan kapal besar lainnya dari laguna.

Dalam pernyataan yang dirilis Reuters, Pemerintah Italia menyebut ingin mendamaikan kebutuhan untuk melindungi warisan seni, budaya dan lingkungan Venesia dan laguna, dengan kepentingan aktivitas pelayaran dan lalu lintas barang. 

kanal guidecca
Kanal Guidecca Venesia. (Wikimedia Commons/Mario Roberto Durán Ortiz)

"Keputusan yang tepat, dan telah ditunggu selama bertahun-tahun. UNESCO telah menyerukan ini di masa lalu. Siapa pun yang mengunjungi Venesia dalam beberapa tahun terakhir, terkejut melihat kapal-kapal ini, yang panjangnya ratusan meter dan setinggi gedung apartemen, melewati tempat-tempat yang rapuh," kata Menteri Kebudayaan Italia Dario Franceschini seperti melansir CNN.

Rencana untuk membangun terminal di luar laguna pun sudah dimulai dan tengah dalam tahap konsultasi publik. Ini berarti rencana sebelumnya untuk mengarahkan kapal ke Marghera dan Fusina, keduanya di daratan, tetapi di dalam laguna Venesia, tidak akan mungkin dilakukan.

Sebelumnya, pihak berwenang telah setuju untuk mengubah rute kapal-kapal besar dari cekungan St Mark's dan Kanal Giudecca, di mana kapal-kapal itu hanya beberapa meter dari pusat kota, menjadi berlabuh di Marghera.

Banjir besar yang melanda Venesia dalam beberapa tahun terakhir, juga dikaitkan dengan terjadinya erosi laguna akibat kapal-kapal besar. Kendati, ada juga yang menyebutnya sebagai dampak pemanasan global. 

venesia
Kapal pesiar di Venesia (Wikimedia Commons/Mario Roberto Durán Ortiz)

Bukan keputusan yang mudah, mengingat selama pandemi COVID-19 saja, lebih dari 4 ribu penduduk setempat yang bekerja di pelabuhan, kehilangan mata pencahariannya 

Cinzia Zincone, Komisaris Luar Biasa untuk Autorità di Sistema Portuale del Mare Adriatico Settentrionale, yang menjalankan Pelabuhan Venesia, mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada CNN, mereka akan menjamin kolaborasi dalam mencari solusi baru, sambil tetap mengingatkan, setiap proposal harus menghormati kriteria keselamatan, kesesuaian lingkungan dan menjaga esensi dari homeport Venesia di sektor pelayaran.

Pelabuhan tersebut, bulan lalu, telah dibuka untuk tender untuk merancang terminal kapal pesiar baru di Marghera, setelah komite pemerintah memutuskan pada bulan Desember bahwa kapal besar harus berlabuh di sana, tetapi yang lebih kecil dapat terus menggunakan pelabuhan kota saat ini.

Sementara itu, pendiri perusahan sosial Venezia Autentica, Valeria Dufloft sebagai berita positif, langkah nyata ke arah yang benar. Dia ingin kapal yang bersandar kelak bisa lebih ramah lingkungan, terhubung ke listrik saat berlabuh daripada membiarkan mesin tetap menyala.

venesia
Senja di Venesia. (Wikimedia Commons/Murray Foubister)

Dia juga meminta perusahaan kapal pesiar untuk berkontribusi secara finansial ke pelabuhan baru, juga untuk mendukun sistem antar-jemput untuk membawa penumpang ke laguna yang akan membuka lapangan pekerjaan. 

"Mengatur industri kapal pesiar adalah langkah penting untuk melakukannya. Sebagai salah satu pelabuhan utama Mediterania, Venesia memiliki kekuatan untuk bergerak. "Kami meminta kota untuk menjadi berani dan memberi contoh," harapnya.

Untuk diketahui, ini bukan pertama kali pihak berwenang mencoba melarang kapal pesiar. Tahun 2019 lalu, keinginan pemerintah mencoba mengubah rute kapal-kapal besar gagal, karena pemerintah jatuh tak lama kemudian.