JAKARTA - Keju asal Pulau Sardinia di Italia yang bernama casu marzu, pada 2009 disebut sebagai keju paling berbahaya di dunia oleh Guinnes World Record. Keju tersebut membuat orang yang melihatnya bergidik karena dipenuhi belatung.
Mengutip CNN, Jumat, 2 April 2021, lalat keju atau Piophila casei membantu pembusukan susu domba, bahan dasar dari casu marzu. Saat belatung menetas dari telur ini bergerak, mereka memecah protein menjadi krim. Momen ini bukanlah untuk orang yang lemah hati.
Pada titik ini, belatung di dalamnya mulai menggeliat. Beberapa penduduk setempat memutar keju untuk menggabungkan belatung dengan keju. Bagi orang yang suka adrenalin, mereka membuka mulut dan mencoba keju berbelatung itu.
Bagi yang mampu mengatasi rasa jijik, casu marzu memiliki rasa kuat, dengan pengingat akan padang rumput Mediterania dan pedas, dengan rasa yang bertahan berjam-jam. Namun yang perlu diketahui, pengonsumsian casu marzu berbahaya bagi kesehatan manusia.
Hal tersebut dikarenakan belatung yang ada pada keju dapat bertahan dari gigitan dan dan menciptakan myiasis, perforasi mikro di usus. Namun sejauh ini tidak ada kasus seperti itu yang dikaitkan dengan casu marzu.
Budaya lama orang Sardinia
Orang Sardinia telah memakannya beserta belatungnya selama berabad-abad. Meski demikian, casu marzu tetap dilarang dari penjualan komersial.
"Belatung adalah pesona dan kesenangan dari keju ini," kata Paolo Solinas, seorang ahli gastronom Sardinia berusia 29 tahun.
Dia mengatakan beberapa orang Sardinia merasa ngeri memikirkan casu mizu. Tetapi lainnya yang sudah sangat paham pembuatan casu mizu seumur hidup tanpa malu-malu menyukai rasanya yang kuat.
"Beberapa gembala melihat keju sebagai kesenangan pribadi yang unik, sesuatu yang hanya dapat dicoba oleh beberapa orang terpilih," tambah Solinas.
Casu marzu terdaftar sebagai produk tradisional Pulau Sardinia dan oleh karena itu dilindungi secara lokal. Meski begitu, keju tersebut dianggap ilegal oleh pemerintah Italia sejak 1962.
Hal tersebut dikarenakan undang-undang yang melarang konsumsi makanan yang terinfeksi parasit. Mereka yang menjual keju tersebut dapat menghadapi denda tinggi hingga 50.000 euro atau sekitar Rp856 juta.
Tetapi orang Sardinia hanya tertawa ketika ditanya tentang larangan keju kesayangan mereka itu. Pada 2005, para peneliti dari Universitas Sassari Sardinia membuat langkah pertama percobaan dengan memelihara lalat di laboratorium.
Mereka lalu menaruh belatung di keju pecorino untuk menunjukkan bahwa proses tersebut dapat terjadi dengan cara yang terkendali. Penduduk Pulau Sardinia dan peneliti berharap bahwa Uni Eropa akan segera mengambil keputusan yang menguntungkan mereka.
Sampai saat itu, siapa pun yang ingin mencicipi perlu bertanya-tanya ketika mereka sampai di Sardinia. Bagi mereka yang ingin menangguhkan kekhawatiran tentang apa yang mereka makan, memakan casu marzu menawarkan pengalaman autentik mengingat tidak ada batas-batas apa yang bisa dimakan atau tidak bisa dimakan.
*Baca Informasi lain soal KULINER atau baca tulisan menarik lain dari Putri Ainur Islam.