Bagikan:

JAKARTA – Desa Wisata Senteluk di Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) diyakini akan menjadi objek wisata berkelanjutan yang memiliki nilai ekonomi. Dengan adanya Desa Wisata Senteluk, geliat UMKM di daerah tersebut dipastikan akan berjalan.

Desa Wisata Senteluk merupakan desa binaan untuk pengembangan pariwisata berkelanjutan yang diresmikan Pelindo. Peresmian desa tersebut dilakukan bersamaan dengan penandatanganan prasasti serta Nota Kesepahaman (MoU) dengan pemerintah daerah setempat di Pantai Tanjung Bias, NTB.

Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat, Agus Gunawan meyakini bahwa Desa Senteluk memiliki potensi untuk menjadi model desa wisata berkelanjutan di NTB. Program Desa Binaan Senteluk ini telah melibatkan 60 anggota masyarakat dari berbagai kelompok, seperti Pokdarwis, BUMDes, dan UMKM.

"Sebanyak 34 UMKM kini aktif terlibat dalam kegiatan yang diinisiasi Pelindo, mulai dari pelatihan hingga pengelolaan usaha di kawasan wisata," ucap Agus Gunawan dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis, 5 Desember.

Sementara itu, Kepala Desa Senteluk, Muhammad Sajidin mengatakan bila dukungan Pelindo membuka peluang besar untuk melakukan pengembangan dan pelestarian alam.

"Dukungan Pelindo membuka peluang yang lebih besar bagi desa kami untuk berkembang sebagai Desa Wisata yang tetap menjaga kelestarian alam," tambahnya.

Direktur SDM dan Umum Pelindo, Ihsanuddin Usman menyambut baik respon positif dari masyarakat dan pemerintah setempat.

Menurutnya, pengembangan Desa Wisata Senteluk merupakan bagian dari Program Tanjung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) pihaknya yang fokus pada aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Kegiatan ini sejalan dengan bisnis perusahaan khususnya layanan bagi kapal pesiar melalui pengembangan destinasi tujuan wisata di sekitar pelabuhan atau port tourism (pariwisata pelabuhan).

"Kami ingin Desa Senteluk tidak hanya menjadi destinasi wisata yang berkembang, tetapi juga menjadi contoh desa yang mampu menjaga keseimbangan antara peningkatan ekonomi, penguatan sosial, dan pelestarian lingkungan serta dapat mendukung bisnis perusahaan," katanya, Kamis, 5 Desember.

Dalam implementasinya, lanjut Ihsanuddin, Pelindo merealisasikan sejumlah program diantaranya pemberdayaan masyarakat setempat.

Menurutnya, berbagai pelatihan keterampilan telah dilakukan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM). Salah satunya adalah pelatihan pembuatan laporan keuangan dan tata kelola Bumdes serta pengelolaan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di kawasan Tanjung Bias.