JAKARTA - Pemerintah Swiss menegaskan komitmennya mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia, termasuk melalui pemajuan literasi keuangan bagi masyarakat pedesaan.
“Swiss berkomitmen mendukung pengembangan UKM di Indonesia yang sejalan dengan prioritas-prioritas pemerintah daerah untuk mempromosikan ekonomi berkelanjutan dan literasi keuangan,” demikian menurut Kepala Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi, Kedutaan Besar Swiss di Indonesia, Violette Ruppanner, dikutip dari Antara, Sabtu 1 Juni.
Dalam pernyataan bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) yang diterima di Jakarta, Jumat 31 Mei, pernyataan Ruppanner disampaikan dalam peluncuran Program Ekosistem Keuangan Inklusi (EKI) kerja sama organisasi tersebut di Desa Kaliuda, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, 28 Mei lalu.
Dalam peluncuran program tersebut, sejumlah 20 orang petani rumput laut terpilih mendapatkan bantuan Kredit Merdeka masing-masing sebesar Rp5 juta dengan bunga nol persen tanpa kolateral. Mereka sebelumnya dibina melalui program dukungan akses jasa keuangan ILO, Promise II Impact.
Sekretariat Negara Swiss untuk Bidang Perekonomian (SECO) mendanai pelaksanaan program Promise II Impact ILO untuk pelatihan pendidikan keuangan dan kewirausahaan bagi pengusaha lokal di desa itu.
Ruppanner mengatakan, akses keuangan dan digitalisasi merupakan alat yang efektif untuk meningkatkan kesejahteraan serta kualitas kehidupan masyarakat, yang salah satunya dilakukan dengan mendukung program Promise II Impact bersama pemangku kepentingan lain.
Sementara, Manajer Program Promise II Impact ILO, Djauhari Sitorus, menyambut baik upaya mendorong literasi keuangan dari tingkat perdesaan dan pemilihan Desa Kaliuda sebagai desa percontohan EKI.
“Program Promise II Impact berupaya menguatkan rantai nilai rumput laut melalui pelatihan literasi keuangan dan penggunaan pelantar digital yang diharapkan semakin memperkuat akses dan literasi keuangan masyarakat,” kata dia.
Baca juga:
Di tahap awalnya, program ILO tersebut menyediakan pelatihan pendidikan keuangan dan kewirausahaan bagi 200 petani rumput laut di Desa Kaliuda. Berdasarkan kinerja pengembangan usaha mereka, 80 orang petani lolos seleksi untuk mendapatkan pendampingan usaha selama delapan bulan.
Dari seleksi tersebut, terpilih 20 orang petani dinyatakan memiliki sejarah kredit yang baik melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK dan mendapatkan bantuan kredit.
Pencanangan desa EKI ini merupakan pencanangan kedua bagi desa binaan ILO. Sebelumnya, OJK dan ILO meluncurkan pelaksanaan desa EKI di Desa Umong Seuribee, Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar untuk komoditas minyak nilam.