Bagikan:

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus tingkatkan inklusi keuangan masyarakat terutama di perdesaan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi desa.

Dalam rangka Bulan Inklusi Keuangan (BIK) Tahun 2023, Kantor OJK Purwokerto bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daer​ah (TPAKD) Kabupaten Banyumas mengadakan kegiatan Edukasi Keuangan Festival Budaya di Desa Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) Desa Pekunden, Banyumas, Jawa Tengah, Selasa.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman mengatakan Desa Pekunden merupakan pilot project pelaksanaan Program Desa Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) diharapkan potensi wisata dan UMKM dapat dikembangkan untuk meningkatkan taraf hidup kesejahteraan masyarakat sekitar.

Selain itu, Agusman mengatakan Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia, Pemerintah Daerah, Industri Jasa Keuangan dan seluruh pemangku kepentingan lainnya, dapat mengakselerasi pemulihan ekonomi dari pendemi Covid-19 serta meningkatkan literasi dan inklusi masyarakat khususnya di Desa Pekunden dan sekitarnya.

“Kami optimistis, dengan semangat kolaborasi mencari solusi terbaik demi kemakmuran masyarakat," kata Agusman dalam siaran resminya, Kamis, 19 Oktober.

Lebih lanjut Agusman menyampaikan bahwa Bulan Inklusi Keuangan yang dilaksanakan setiap Oktober sejak 2016 ini dilaksanakan untuk mendukung Pemerintah dalam mencapai target inklusi keuangan 90 persen pada 2024.

Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022 menunjukkan tingkat literasi dan inklusi keuangan masyarakat perdesaan adalah 48,43 persen dan 82,69 persen atau masih di bawah jika dibandingkan wilayah perkotaan yang mencapai 50,52 persen dan 86,73 persen.

Menurut Agusman hal ini menjadi salah satu faktor pendorong dilaksanakannya kegiatan Festival Budaya Desa Ekosistem Keuangan Inklusif, untuk melakukan perluasan inklusi keuangan masyarakat terutama di perdesaan serta meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi desa.

Selain itu, Agusman meyampaikan akan dilaksanakan pengoptimalan potensi yang ada di perdesaan yaitu dengan memberikan edukasi non keuangan seperti pembukuan sederhana, pengelolaan sampah, digital marketing, dan packaging.

Seperti rangkaian kegiatan meliputi kegiatan Edukasi Keuangan Waspada Investasi Bodong dan Pinjaman Online Ilegal melalui Drama Komedi Sopsan, Pagelaran Wayang serta pameran UMKM Unggulan Desa Pekunden dan pembukaan booth layanan lembaga jasa keuangan.

Agusman menambahkan OJK dan bersama seluruh pemangku kepentingan secara masif akan selalu berkontribusi untuk terus meningkatkan akses keuangan kepada masyarakat serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Indonesia terutama di wilayah perdesaan.