JAKARTA - Kepulauan Mentawai memiliki potensi luar biasa sebagai destinasi wisata, dengan keindahan alam yang memukau, budaya unik, dan daya tarik yang mampu menarik wisatawan lokal maupun mancanegara.
Salah satu kekayaan tersebut adalah keberadaan desa-desa wisata yang dapat menjadi penggerak utama perekonomian masyarakat setempat. Namun, untuk mengoptimalkan potensi ini, aksesibilitas menjadi salah satu kendala utama yang harus segera diatasi.
Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumatera Barat, Irfan Sukarna, mengungkapkan bahwa BI memiliki program pembinaan desa wisata di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Namun, pengembangan desa wisata tersebut masih terkendala dengan sulitnya akses ke wilayah tersebut.
"BI memiliki program pembinaan untuk desa wisata di Kepulauan Mentawai, namun pengembangannya masih terbatas oleh kendala aksesibilitas," ujar Irfan dalam sebuah kesempatan di Padang, Kamis.
Meski pemerintah telah meresmikan Bandar Udara Mentawai pada Oktober 2023, hingga kini bandara tersebut belum dapat digunakan oleh pesawat jenis ATR berkapasitas maksimal 78 orang. Hal ini menjadi tantangan besar bagi pengembangan wisata di Bumi Sikerei, julukan Kepulauan Mentawai.
BACA JUGA:
Menurut Irfan, kemudahan akses menuju Kepulauan Mentawai akan menjadi kunci utama dalam memajukan desa wisata dan meningkatkan kegiatan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di wilayah tersebut.
Salah satu desa wisata binaan BI adalah Desa Muntei di Kecamatan Siberut Selatan, yang menjadi pusat berbagai program pengembangan seperti atraksi budaya dan pelatihan UMKM, termasuk pengembangan batik khas Mentawai.
"Kami percaya, jika akses menuju Mentawai lebih mudah, desa wisata akan berkembang pesat dan memberikan dampak positif langsung terhadap perekonomian masyarakat," tambahnya.
Selain itu, adanya penerbangan perdana maskapai Scoot dari Singapura menuju Sumatera Barat pada 6 Januari 2025 juga diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan internasional ke Sumbar, termasuk Kepulauan Mentawai.
"Dengan kemudahan akses ini, potensi pariwisata Mentawai dapat semakin dikenal dan digemari oleh wisatawan mancanegara," ujar Irfan.
Kemudahan aksesibilitas tidak hanya menjadi solusi untuk meningkatkan jumlah wisatawan, tetapi juga mempercepat pengembangan infrastruktur dan memperkuat daya saing desa wisata di Kepulauan Mentawai.