Bagikan:

JAKARTA - Bandar Udara Mentawai, di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, akan diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini.

Bandara ini diyakini akan meningkatkan potensi daerah sekitarnya.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau kesiapan peresmian Bandar Udara Mentawai, Selasa, 24 Oktober.

“Saya memastikan Bandara Mentawai ini bisa difungsikan. Insyaallah Bapak Presiden bersedia untuk melakukan peresmian besok (Rabu 25 Oktober),” ujar Budi dalam keterangan resmi, Rabu, 25 Oktober.

Budi mengatakan, Bandara Mentawai yang baru memiliki panjang runway 1.500 kali 30 meter, sehingga dapat dilandasi pesawat yang lebih besar yaitu ATR 72-600 berkapasitas maksimal 78 penumpang.

Sebelumnya, bandara yang lama hanya bisa dilandasi pesawat Cessna Grand Caravan berkapasitas 12 orang dengan panjang runway 850 kali 23 meter.

“Mentawai adalah salah satu daerah terluar yang sebelumnya bandaranya kurang mumpuni. Dengan adanya bandara baru ini, memungkinkan pesawat ATR dan private jet bisa ke sini,” tuturnya.

Budi mengatakan dengan kapasitas pesawat yang meningkat dari 12 menjadi 78 orang per sekali penerbangan, diharapkan kehadiran bandara baru inj dapat meningkatkan jumlah pengunjung, khususnya wisatawan untuk datang ke Mentawai.

Apalagi, sambung Budi, Mentawai merupakan tempat wisata surfing.

“Dengan adanya bandara, diharapkan bisa meningkatkan jumlah turis dan memudahkan masyarakat untuk pulang dan pergi, misalnya dari Padang ke sini atau sebaliknya,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Penjabat (Pj) Bupati Kepulauan Mentawai Fernando Jongguran Simanjuntak menyampaikan keberadaan Bandara Mentawai akan mempermudah akses masuk Mentawai, sehingga kunjungan ke Mentawai akan meningkat dan tentu akan mendorong peningkatan ekonomi di sini.

“Di Mentawai juga ada wisata yang spesifik yaitu surfing, yang jumlah kedatangannya mencapai 17.000 surfer (peselancar) per tahun. Kami optimis jumlahnya akan meningkat dengan akses layanan bandara yang semakin meningkat,” ujar Fernando.

Fernando mengungkapkan, selama ini salah satu kendala yang dialami wisatawan untuk mengakses Mentawai adalah faktor cuaca yang memengaruhi transportasi laut.

Dengan adanya akses transportasi udara, alternatif pilihan masuk ke Mentawai semakin banyak dan tak bergantung pada jalur laut saja.

Fernando juga memastikan akses dari dan menuju Bandara telah siap beroperasi. Angkutan Damri telah beroperasi melayani jalur Tua Pejat-Rokot-Sioban.

Jalur ini melintas dari pelabuhan, bandara baru, hingga daerah pemukiman warga.