Bagikan:

JAKARTA - Pendaratan perdana pesawat jet berpenumpang di Bandara IKN, Kalimantan Timur, berlangsung mulus dan selamat. Uji coba pendaratan tersebut dilakukan pada hari ini dengan pesawat jet berjenis Cessna Citation Longitude.

Adapun pesawat jet milik Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan Kementerian Perhubungan tersebut membawa Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Wakil Menteri ATR/BPN Raja Juli Antoni bersama rombongan.

“Hari ini, kami melakukan proving flight dengan Cessna Citation Longitude, satu pesawat jet yang sama kualifikasinya dengan Boeing 737. Alhamdulillah, pesawat yang kami tumpangi berhasil mendarat dengan lancar dan selamat di Bandara IKN,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dalam keterangan resmi, Kamis, 12 September.

Budi menceritakan bahwa pendaratan pertamanya di Bandara IKN sangat berkesan dan luar biasa. Selain karena pendaratan yang mulus, penumpanh pesawat juga disuguhi pemandangan IKN yang asri sebelum mengakhiri penerbangan.

“Sesaat sebelum mendarat, kami disuguhi pemandangan IKN yang asri dan mengagumkan. Ini sesuai dengan konsep besar awal pembangunan yang tetap mempertahankan unsur kehijauan,” terangnya.

Lebih lanjut, Budi mengatakan, tahap verifikasi dan kalibrasi Bandara IKN telah selesai dilakukan beberapa hari yang lalu. Alhasil, aspek keamanan dan keselamatan penerbangan di bandara IKN sudah dipastikan memenuhi standar.

“Verifikasi sudah dilakukan pada 8 hingga 9 September 2024, kemudian kalibrasi telah dilakukan pada 10 September 2024. Dengan begitu, Bandara IKN sudah siap digunakan untuk lepas landas dan pendaratan pesawat kepresidenan selama Pak Presiden berkantor di IKN,” tuturnya.

Sementara itu, Capt. Win Warsono yang menjadi pilot pesawat Cessna Citation Longitude mengatakan penerbangan tersebut merupakan yang perdana ke Bandara IKN untuk kategori jet engine dengan klasifikasi kelas C.

Win menjelaskan dirinya dan crew pesawat telah mendapatkan informasi data dari Direktorat Bandar Udara dan tim verifikasi, sehingga data tersebut dapat dimasukkan ke dalam sistem navigasi pesawat Longitude.

Lebih lanjut, dia mengatakan Airnav dan Direktorat Navigasi sejatinya juga telah melakukan evaluasi untuk prosedur-prosedur keamanan dan keselamatan, dimana hasilnya sangat memuaskan.

“Secara keseluruhan, dari analisa kami, runway yang sudah existing ini aspalnya sangat menggigit. Artinya, braking action-nya luar biasa. Sebelum 2.200 meter sudah berhenti dengan konfigurasi normal,” jelas Capt. Win Warsono.