Capai Kekebalan Kawanan Pertama di Dunia, <i>Yuk</i> Liburan ke Seychelles
Seychelles. (Wikimedia Commons/So Seychelles)

Bagikan:

JAKARTA - Terpilih sebagai 'World Most Romantic Destination 2020' dalam grand final World Travel Award, rasanya tidak perlu diragukan lagi jika Seychelles layak masuk dalam daftar tujuan berlibur Anda.

Terlebih, negara ini bisa menjadi negara pertama di dunia yang mencapai kekebalan kawanan, berkat sumbangan vaksin dari India dan Uni Emirat Arab. Sehingga, bisa membuka diri terhadap wisatawan.

Mulai 25 Maret, negara kepulauan ini akan terbuka untuk semua pelancong, kecuali mereka yang berasal dari Afrika Selatan. Kabar baik, sebab negara ini sangat bergantung pada sektor pariwisata.

Hingga saat ini, para pendatang baru harus dikarantina di hotel yang ditunjuk pada saat kedatangan, tetapi hal ini tidak akan diperlukan setelah tanggal 25 Maret.

seychelles
Seychelles. (Wikimedia Commons/dronepicr)

Pengunjung harus memesan akomodasi di salah satu dari 700 tempat wisata bersertifikat, yang daftarnya akan segera dirilis. Selama akomodasi ini dipesan, tidak ada batasan dan perjalanan ke 115 pulau diperbolehkan.

Peluncuran vaksin COVID-19 dimulai pada bulan Januari dan pada akhir Februari 44 persen Seychellois telah menerima kedua dosis tersebut. Pada pertengahan Maret yang diperkirakan akan mencapai 70 persen, proporsi populasi yang dibutuhkan untuk mencapai kekebalan kawanan.

50.000 dosis vaksin China Sinopharm disumbangkan oleh Uni Emirat Arab. Ini kemudian menjadi dua kali lipat ketika India menyumbangkan 50.000 dosis vaksin AstraZeneca. Kedua negara memiliki hubungan perdagangan dan budaya yang erat dengan Seychelles.

seychelles
Sauzier Waterfall. (Instagram/visitseychelles)

Sementara, Pemerintah Seychelles membeli sendiri 40.000 dosis vaksin untuk memastikan mereka memiliki cukup vaksin untuk memvaksinasi seluruh populasi mereka.

"Kampanye vaksinasi cukup berhasil. Pemerintah telah melakukan segala daya untuk memastikan bahwa penduduk dilindungi. Kami sekarang telah sampai pada titik di mana membuka perbatasan kami lebih jauh adalah langkah selanjutnya untuk memungkinkan pemulihan ekonomi kami," kata Menteri Luar Negeri dan Pariwisata Seychelles Sylvestre Radegonde, melansir Euronews.

"Tindakan yang diumumkan mencerminkan secara luas rekomendasi dari mitra pariwisata kami. Dan telah dilakukan dengan konsultasi penuh dan dukungan dari otoritas kesehatan kami," lanjutnya.

Bersama dengan lansia dan pekerja kesehatan garis depan, beberapa pekerja di industri pariwisata termasuk di antara yang pertama menerima suntikan, di negara di mana 15 persen angkatan kerjanya dipekerjakan secara langsung di sektor tersebut.

sechyelles
Seychelles. (@laura_katharina/Instagram/@visitseychelles)

Program vaksinasi kian dipercaya dan diterima masyarakat, setelah para pemimpin politik dan agama menerima vaksin, untuk menghilangkan kecemasan dan informasi yang salah. 

Kendati memiliki kekebalan kawanan, masih ada persyaratan perjalanan yang harus diikuti wisatawan. Pengunjung diharuskan untuk menunjukkan tes PCR negatif yang dilakukan 72 jam sebelum keberangkatan.

Protokol kesehatan pun tetap harus diperhatikan, seperti pemakaian masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak selama berada di tempat umum. Namun, kewajiban karantina selama seminggu di hotel sudah dicabut. Pengunjung juga sudah bisa mengakses fasilitas publik dan bar di hotel.

Seychelles memiliki kinerja baik dalam mencegah dan mengatasi pandemi COVID-19, dibandingkan dengan negara-negara di Eropa dan Amerika. Negara ini hanya memiliki 2.849 kasus infeksi dengan 11 kasus kematian. Dua kasus pertama di negara ini diyakini diimpor dari Italia.