Varian Baru Virus Corona di Prancis Bisa Sembunyi dari Tes PCR, Lebih Mematikan atau Menular?
Ilustrasi COVID 19. (Unsplash/Prasesh Shiwakoti)

Bagikan:

JAKARTA - Otoritas kesehatan Regional Brittany mengumumkan pada Hari Selasa waktu setempat, ilmuwan tengah menyelidiki varian baru virus corona yang terdeteksi di wilayah yang terletak di Prancis Barat tersebut. 

Delapan kasus varian baru diidentifikasi dalam sebuah klaster di rumah sakit Brittany. Kementerian Kesehatan Prancis mengatakan pada Senin malam,  analisis awal tidak menunjukkan mutasi itu lebih menular atau lebih mematikan daripada versi virus sebelumnya.

"Penyelidikan akan dilakukan untuk menentukan, bagaimana varian ini bereaksi terhadap vaksinasi dan antibodi yang dikembangkan selama infeksi COVID-19 sebelumnya," kata otoritas kesehatan regional Brittany dalam sebuah pernyataan, melansir Reuters.

Ilmuwan juga ingin memahami, bagaimana varian baru dapat bersembunyi dari tes COVID-19, setelah beberapa pasien memberikan tes Reaksi Rantai Polimerase (PCR) negatif dan mengembalikan hasil positif hanya dari sampel yang diambil dari darah atau jauh di dalam sistem pernapasan.

Tes PCR digunakan untuk mendeteksi secara langsung keberadaan antigen, daripada kehadiran respons imun tubuh, atau antibodi. Badan internasional telah disiagakan untuk penemuan varian baru.

Regional Brittany sejauh ini telah menghindari beban gelombang ketiga yang melanda Prancis dan negara-negara Eropa lainnya, tetapi tingkat insidennya meningkat.

Rata-rata pergerakan infeksi tujuh hari per 100.000 penduduk di Brittany mencapai 132,9 pada 12 Maret, dibandingkan dengan 113 pada minggu sebelumnya. Tingkat insiden di Paris dan sekitarnya, di mana bangsal perawatan intensif hampir jenuh, berada pada 404 per 100.000 penduduk.