Khawatirkan Varian Virus Corona, Prancis Tunda Semua Penerbangan dari dan ke Brasil
Ilustrasi Air France. (Wikimedia Commons/Joe Ravi)

Bagikan:

JAKARTA - Prancis memutuskan unutk menangguhkan semua penerbangan dari dan ke Brasil, seiring dengan memburuknya situasi pandemi COVID-19 di Brasil.

Perdana Menteri Prancis Jean Castex menyebut, kekhawatiran akan meningkatnya jumlah korban dan varian virus corona baru, membuat Prancis mengambil keputusan penangguhan penerbangan ini. 

"Kami mencatat situasinya semakin buruk. Jadi kami telah memutuskan untuk menangguhkan semua penerbangan antara Brasil dan Prancis sampai pemberitahuan lebih lanjut," sebut Perdana Menteri Jean Castex, melansir Euronews, Rabu 14 April.

Varian baru virus corona yang dikenal sebagai P.1, teridentifikasi pertama pada pelancong dari Brasil, yang diuji saat tiba di bandara Jepang pada awal Januari lalu.

Ini telah menyebabkan kehancuran di Brasil, di mana banyak rumah sakit dan kuburan dalam kapasitasnya dan jumlah kematian yang tercatat secara resmi dari COVID-19 telah melonjak dari 200.000 menjadi lebih dari 350.000 sejak awal tahun.

Sejauh ini, baru ada sedikit penelitian yang diterbitkan pada varian P.1, tetapi diperkirakan ada perubahan pada protein lonjakan yang membuatnya lebih menular daripada virus aslinya.

Prancis mengumumkan deteksi empat kasus infeksi P.1 di dalam perbatasannya pada awal Februari. Di parlemen pada Selasa, Menteri Kesehatan Olivier Veran mengatakan varian Brasil dan Afrika Selatan sekarang bertanggung jawab atas sekitar 4 persen dari semua infeksi COVID-19 di Prancis, turun dari 6 persen sebulan lalu.

Sebaliknya, katanya, lebih dari 80 persen infeksi baru di Prancis sekarang berasal dari varian yang pertama kali diidentifikasi di Inggris September lalu.

"Secara proporsional, kami melihat kemunduran varian ini, karena mereka tidak begitu menular dibandingkan versi Inggris," katanya.

Sebelum pelarangan diumumkan, pelancong dari Brasil harus menunjukkan tes negatif sebelum keberangkatan mereka. Setibanya di Prancis, mereka akan menjalani karantina selama 10 hari. 

Diketahui, Prancis telah mencatat 5,1 juta kasus virus korona sejak pandemi dimulai, jumlah tertinggi di Eropa dan lebih dari 99.000 kematian akibat COVID-19. meninggal dalam pandemi.