Ramai-ramai Negara Setop Penerbangan ke Inggris karena Ada COVID-19 Jenis Baru
Ilustrasi (Unsplash/Prasesh Shiwakoti)

Bagikan:

JAKARTA - Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson yang baru saja mengumumkan akan melonggarkan pembatasan selama Natal, tiba-tiba mengubah haluan. Ia menginjak rem mendadak. Penemuan varian baru virus corona penyebab COVID-19 membuat Inggris memberlakukan pembatasan Tingkat 4, mirip kuncitara. Beberapa negara bahkan merespon dengan melarang penerbangan dari dan ke negara tersebut.

Mengutip CNN, Senin 21 Desember, kasus COVID-19 di banyak daerah di Inggris tiba-tiba melonjak kembali. Keadaan semakin memburuk ketika diumumkan penemuan varian baru COVID-19 di Inggris. Kebijakan pelonggaran untuk Natal pun terbatas hanya di daerah yang lebih rendah terpapar COVID-19. 

Sementara itu, pengumuman adanya varian baru tersebut menyebabkan gelombang larangan perjalanan di berbagai negara. Penemuan varian baru virus corona juga mendorong keputusan untuk mengadakan pertemuan darurat pemerintah Inggris yang dipimpin PM Johnson. Pertemuan itu fokus pada pembatasan pergerakan internasional dan khususnya arus pengangkutan yang stabil ke dan keluar dari Inggris. 

Kanada menjadi negara terbaru yang menghentikan penerbangan dari dan ke Inggris menyusul penemuan varian baru virus penyebab COVID-19, yang dikatakan oleh para ahli menyebar lebih cepat daripada yang lain. PM Kanada Justin Trudeau mengonfirmasi berita itu lewat akun Twitter-nya dan mengatakan hal itu dilakukan untuk melindungi warga Kanada.

Ramai-ramai blokir Inggris

Kebijakan serupa sudah diberlakukan Amerika Serikat, Argentina, Chili dan Kolombia. Ekuador juga mempertimbangkan penguatan langkah-langkah untuk mengendalikan penyebaran virus corona. 

Menurut pernyataan bersama yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan dan Dalam Negeri Argentina, Argentina mengizinkan satu penerbangan lagi dari Inggris untuk mendarat di bandara internasional di Buenos Aires pada Senin 21 Desember, penerbangan selanjutnya semuanya telah dibatalkan.

Selain itu, Pemerintah Chili mengumumkan bahwa semua penerbangan ke dan dari Inggris akan ditangguhkan mulai Selasa 22 Desember. Wisatawan yang telah ke Inggris dalam 14 hari terakhir harus melakukan karantina sendiri.

Presiden Kolombia Ivan Duque juga mengumumkan bahwa semua penerbangan antara Kolombia dan Inggris ditangguhkan. Wisatawan yang pernah ke Inggris dalam 14 hari terakhir juga harus melakukan karantina mandiri saat memasuki Kolombia.

Negara Eropa seperti Prancis, Italia, Irlandia, Portugal, dan Belanda juga telah menangguhkan semua penerbangan ke dan dari Inggris.  Portugal hanya mengizinkan warga negaranya yang tiba dari Inggris dan harus memiliki keterangan tes COVID-19 yang hasilnya negatif, kata Menteri Dalam Negeri Portugal. 

Arab Saudi bahkan menangguhkan semua penerbangan internasional serta menutup perbatasan darat dan laut selama satu minggu. Turki juga melarang penerbangan dari Inggris, Afrika Selatan, Belanda dan Denmark. Israel melarang penerbangan masuk dari Inggris, Denmark dan Afrika Selatan, dan akan melarang warga negara asing dari negara-negara tersebut memasuki Israel.