Bagikan:

JAKARTA - PDI Perjuangan merespons kritik yang ramai di media sosial soal kedatangan Presiden Joko Widodo menjadi saksi pernikahan Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar.

Jokowi dikomentari penulis dan penyanyi Fiersa Besari lantaran menghadiri acara pernikahan artis di tengah pandemi COVID-19. Padahal mengacu kebijakan pemerintah, masyarakat dilarang membuat acara pernikahan karena mengundang keramaian. 

"Banyak paradoks di negeri ini. Izin resepsi masyarakat dipersulit, tapi pernikahan seleb dihadiri langsung pemimpin negara," tulis Fiersa Besari di Twitter, Minggu, 4 April.

Politikus PDIP Hendrawan Supratikno menilai publik tidak usah berlebihan menanggapi kehadiran Presiden Jokowi baik sebagai tamu maupun saksi pernikahan anak artis Anang Hermansyah dan Krisdayanti itu. 

"Saya melihatnya lebih sebagai upaya untuk menghormati harapan dan permintaan keluarga," ujar Hendrawan kepada VOI, Senin, 5 April.

Hendrawan mengatakan kehadiran presiden di tempat acara juga masih menerapkan protokol kesehatan.

"Yang saya dengar, protokol kesehatan tetap diberlakukan dengan ketat," jelasnya. 

Hendrawan menegaskan, sangat berlebihan apabila kehadiran Jokowi dipermasalahkan bahkan dibanding-bandingkan dengan acara lain. Apalagi, sampai menyinggung Jokowi haus akan popularitas.

"Saya merasa berlebihan bila ada yang menilai Pak Jokowi masih gandrung popularitas, atau membandingkan mengapa beliau mendatangi pernikahan Atta Halilintar tetapi tidak hadir pada acara serupa yang digelar petinggi partai," terang Hendrawan.

Menurutnya, Jokowi masih dibalut kesederhanaan dalam acara tersebut. Meskipun acara yang digelar cukup mewah dan merupakan artis papan atas Tanah Air.

"Soal kemewahan atau sederhana, memang relatif ya. Tapi Presiden datang tetap menonjolkan kesederhanaan. Artinya tidak terbawa gaya 'Crazy Rich Jakarta'," katanya.