Ditanya Soal Rencana Penjualan Saham Bir, Anies Baswedan: Saya Enggak Komentar Dulu
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Foto: Twitter @aniesbaswedan)

Bagikan:

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masih enggan mengometari soal upaya Pemprov DKI untuk melepas kepemilikan saham bir PT Delta Djakarta.

"Nanti aja," kata Anies saat ditanya soal rencana penjualan saham bir pada Minggu, 4 April.

Anies kembali dimintai tanggapan mengenai keinginan sejumlah fraksi partai DPRD DKI agar dirinya melakukan diskresi atau kewenangan sepihak untuk menjual saham bir merek Anker hingga San Miguel tersebut.

"Saya enggak komentar dulu, deh," lanjut Anies seraya meninggalkan lokasi wawancara.

Sebelumnya, Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Arifin meminta Gubernur Anies Baswedan menggunakan diskresi atau keputusan pejabat pemerintah untuk mengatasi polemik pelepasan saham bir.

"Andaikan DPRD tidak menyetujui paling tidak, gubernur bisa lakukan diskresi untuk segera melakukan pelepasan," kata Arifin, beberapa waktu lalu.

Sampai saat ini, ada enam fraksi partai yang mendorong penjualan saham bir, yakni PAN, PKS, Golkar, Gerindra, PKB-PPP, dan Demokrat.

Sayangnya, Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi tidak mau dilibatkan dalam rencana pelepasan saham minuman keras yang memproduksi bir merek Anker hingga San Miguel tersebut. Sebab, Prasetyo memandang Anies belum memiliki alasan rasional dalam penjualan saham bir ini.

Oleh sebab itu, ia mempersilakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menjual saham bir milik PT Delta Djakarta, Tbk. Prasetyo menegaskan Anies memiliki kewenangan.

"Pak, silakan jual saja pak. Saya enggak ikut-ikutan. Silakan kalau gubernur mau jual. Saya enggak menghambat kok. Cuma, aturan dan mekanisme harus dilewati," ujar Prasetyo.

Menurut Prasetyo, ada potensi kerugian negara dari rencana penjualan saham sebesar 26,26 persen tersebut. Selama empat kali pengajuan pelepasan saham bir, Pemprov DKI belum memiliki kajian yang masuk akal. 

Ia melanjutkan, tidak ada dampak kerugian secara finansial jika Pemprov DKI memiliki saham di PT Delta. Bahkan, DKI mendapat pemasukan dari keuntungan kepemilikan saham yang diterima sejak zaman Gubernur DKI Ali Sadikin itu. 

"Laporan yang saya terima PT Delta telah menyumbang dividen ke komponen Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan dalam APBD tahun 2019 DKI Jakarta sebesar Rp100,4 miliar. Posisi itu merupakan kedua sebagai penyumbang dividen terbesar ke DKI Jakarta setelah PT Bank DKI sebesar Rp240 miliar," ungkap Prasetyo.