Bagikan:

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak menanggapi pertanyaan terkait keinginan Pemprov DKI menjual saham perusahan minuman keras (miras). 

Saat ini, Pemprov DKI memiliki 26,25 persen saham perusahaan produksi bir, PT Delta Djakarta Tbk. DKI kembali mengajukan keinginan pelepasan saham tersebut.

Saat ditanya soal kelanjutan pengajuan persetujuan pelepasan saham bir ke DPRD DKI, Anies langsung mengakhiri sesi wawancara dan masuk ke ruangannya.

"Makasih, ya," jawab Anies singkat, sambil melambaikan tangan, sebelum pintu ruangannya ditutup di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis, 4 Maret.

Saat ini, Pemprov DKI menunggu persetujuan dari DPRD terkait penjualan saham PT Delta. Sebab, ketika ada pemindahtanganan aset daerah di atas Rp5 miliar, harus melalui persetujuan DPRD DKI. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara.

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mempertanyakan alasan Pemprov DKI ingin melepas saham perusahaan produksi minuman keras PT Delta.

Menurut Prasetyo, tidak ada dampak kerugian secara finansial jika Pemprov DKI memiliki saham di PT Delta. Bahkan, DKI mendapat pemasukan dari keuntungan kepemilikan saham yang diterima sejak zaman Gubernur DKI Ali Sadikin. 

"Salahnya apa? Kan enggak ada salahnya. Uangnya (keuntungan saham) kan bisa buat (pembangunan) RPTRA kek, atau apa," kata Prasetyo.

Menurut Prasetyo, penempatan saham Pemprov DKI kepada PT Delta, selain menambah pemasukan daerah, juga dilakukan untuk mengukur sejauh mana peredaran minuman buatan Delta seperti bir merek Anker, Carlsberg, hingga San Miguel.

Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menjawab pertanyaan DPRD kenapa ingin melepas saham perusahaan produksi minuman keras (miras) PT Delta Djakarta Tbk.

Menurut Wagub Riza, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ingin melepas saham bir demi menuntaskan janji kampanye pada Pilgub DKI 2017 lalu, saat berpasangan dengan Sandiaga Uno.

"Terkait (pelepasan) saham di PT Delta ini kan menjadi janji daripada Anies-Sandi. Setiap pemimpin memiliki janji kampanye. Ketika terpilih, berarti yang terpilih harus memenuhi janjinya," ujar Riza.