JAKARTA - Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung mengaku sempat membahas masalah saham perusahaan produsen bir PT Delta Djakarta bersama mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Pembahasan tersebut terungkap dalam pertemuan Pramono bersama Rano Karno di kediaman Anies, kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Kepada Pramono, Anies menyebut telah mengajukan penjualan saham PT Delta yang dimiliki Pemprov DKI sebesar 26,25 persen saat masih menjabat Gubernur DKI. Namun, kala itu, DPRD DKI belum menyetujuinya.
"Jadi tadi pagi saya diskusi sama Mas Anies. Urusan bir PT Delta itu sebenarnya sekarang sudah ada di DPRD. Jadi keputusannya di DPRD," kata Pramono di Jakarta Selatan, Rabu, 20 November.
Karenanya, ika memenangkan Pilgub Jakarta, Pramono berjanji akan meneruskan rencana Anies untuk mendorong agar saham PT Delta bisa dijual dan dananya bisa dimanfaatkan oleh Pemprov DKI
"Kalau saya, nanti jadi gubernur yang saya kejar-kejar DPRD-nya kapan untuk segera dikeluarkan. Ya, dijual aja," ucap Pramono.
Awalnya, Anies Baswedan berkeinginan untuk menjual saham bir sebesar 25,26 persen yang dimiliki Pemprov DKI. Rencana Anies Baswedan untuk melepas kepemilikan saham bir telah dijanjikan sejak awal menjabat Gubernur DKI.
Saat Anies masih menjabat Gubernur DKI, Pemprov DKI sempat mengungkap skema keuntungan jika saham bir dijual pada perhitungan tahun 2021 lalu. Pemprov DKI memproyeksikan, saham PT Delta berpotensi dijual senilai Rp800 miliar.
Keuntungan penjualan saham itu akan difungsikan untuk 40 pembangunan sekolah. Masing-masing sekolah dianggarkan sebesar Rp20 miliar. Kemudian, pembangunan 5 rumah sakit dengan masing-masing biaya Rp150 miliar. Ditambah, 80 ribu sambungan air bersih dengan masing-masing berbiaya Rp10 juta.
Namun, hingga masa jabatan Anies berakhir, rencana itu tak terlaksana. Padahal, Anies telah mengajukan permohonan persetujuan penjualan saham PT Delta Djakarta beberapa kali kepada DPRD DKI Jakarta selama menjadi Gubernur.
BACA JUGA:
Mantan Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi saat itu menegaskan pernah merestui Pemprov DKI untuk menjual saham perusahaan bir PT Delta.
Menurut Prasetyo, perusahaan yang memproduksi bir merek "Anker", "Carlsberg", "San Miguel", "San Mig Light" dan "Kuda Putih" ini justru menguntungkan bagi pemasukan kas daerah. Nilai dividen PT Delta kepada Pemprov DKI merupakan yang terbesar kedua setelah BUMD Bank DKI.
"PT Delta, selama saya menjabat sebagai DPRD tidak akan saya jual karena itu tidak ada penyertaan modal loh, keuntungan mereka sekitar Rp300 miliar," kata Prasetyo saat ditemui di gedung DPRD DKI Jakarta, Senin, 1 Agustus 2022.
Prasetyo menjelaskan, saham Delta dibeli sejak zaman mantan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin. Saat itu, pembelian saham bertujuan untuk mengontrol peredaran minuman alkohol di masyarakat.
"Misalnya kita sebagai pemda bisa mengintrol sampai sejauh mana masyarakat membeli dan minum bir. Kalau enggak dikontrol, bagaimana nanti masyarakat? Yang ada masyarakat nanti mabuk semua," jelas Prasetyo.
Kepemilikan saham bir juga pernah dipersoalkan Fraksi PKS DPRD DKI saat Heru Budi Hartono menjabat Pj Gubernur DKI. Saat itu, PKS mendesak agar saham bir dijual. Namun, Heru menegaskan Pemprov DKI selama ia menjabat tak akan melepas kepunyaan saham tersebut.