JAKARTA - Polisi anti-terorisme Yunani menemukan senjata dan bahan peledak di tempat penyimpanan di flat pusat kota Athena. Penemuan ini beberapa minggu setelah ledakan di apartemen yang menewaskan seorang pria.
Polisi diberitahu tentang penemuan bahan peledak tersebut oleh pemilik flat. Barang bukti tersebut dipindahkan ke laboratorium forensik untuk dianalisis lebih lanjut.
Dilansir Reuters, Rabu, 20 November, Unit anti-terorisme sedang memeriksa apakah penemuan ini terkait dengan bom yang meledak di apartemen pada 31 Oktober.
Sejauh ini, empat orang menghadapi dakwaan termasuk mendirikan dan berpartisipasi dalam kelompok teroris dan kepemilikan bahan peledak secara ilegal. Mereka semua membantah melakukan kesalahan.
Pada Senin, polisi menangkap seorang pria berusia 31 tahun, yang mengaku dirinya anarkis.
Seorang tersangka berusia 31 tahun dan seorang wanita berusia 30 tahun, seorang warga Swiss, juga ditahan sambil menunggu persidangan. Wanita berusia 33 tahun yang terluka dalam ledakan itu juga ditahan.
Sasaran asli bom tersebut masih belum diketahui.
BACA JUGA:
Polisi telah menganalisis rekaman CCTV dan yakin kelompok tersebut, termasuk pria berusia 36 tahun yang terbunuh, telah merencanakan serangan pada hari ledakan terjadi.
Yunani memiliki sejarah kekerasan politik.
Beberapa kelompok gerilya sayap kiri dan anarkis yang memproklamirkan diri, menyatakan perang terhadap semua bentuk pemerintahan, muncul setelah pembubaran kelompok paling mematikan di negara itu pada tahun 2002.