JAKARTA - Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mempersilakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menjual saham bir milik PT Delta Djakarta, Tbk. Prasetyo menegaskan Anies memiliki kewenangan.
"Silakan saja putusin (menjual saham bir). Gubernur (Anies Baswedan) punya diskresi, kok. Di zaman pemerintahan sebelumnya juga ada begitu dengan diskresi dia sendiri," kata Prasetio dalam tayangan YouTube Akbar Faizal, dikutip pada Selasa, 16 Maret.
Namun, Prasetyo tidak mau dilibatkan dalam rencana pelepasan saham minuman keras yang memproduksi bir merek Anker hingga San Miguel tersebut. Sebab, Prasetyo memandang Anies belum memiliki alasan rasional dalam penjualan saham bir ini.
Lagipula, menurut dia, ada potensi kerugian negara dari rencana penjualan saham sebesar 26,26 persen tersebut.
"Pak, silakan jual saja pak. Saya enggak ikut-ikutan. Silakan kalau gubernur mau jual. Saya enggak menghambat kok. Cuma, aturan dan mekanisme harus dilewati," ujar Prasetyo.
BACA JUGA:
Menurut dia, selama empat kali pengajuan pelepasan saham bir, Pemprov DKI belum memiliki kajian yang masuk akal. Katanya, tidak ada dampak kerugian secara finansial jika Pemprov DKI memiliki saham di PT Delta. Bahkan, DKI mendapat pemasukan dari keuntungan kepemilikan saham yang diterima sejak zaman Gubernur DKI Ali Sadikin.
"Laporan yang saya terima PT Delta telah menyumbang dividen ke komponen Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan dalam APBD tahun 2019 DKI Jakarta sebesar Rp100,4 miliar. Posisi itu merupakan kedua sebagai penyumbang dividen terbesar ke DKI Jakarta setelah PT Bank DKI sebesar Rp240 miliar," ungkap Prasetyo.
Dia juga meminta Anies memberi penjelasan dari kajian mengenai dampak pelepasan saham bir itu. "Sangat dibutuhkan suatu analisa dari kajian yang komprehensif atas rencana divestasi saham kepemilikan Pemprov DKI Jakarta di PT Delta Djakarta TBK," ujar dia.