Empat WNI Korban Sandera Abu Sayyaf Kembali ke Keluarganya
Empat warga Negara Indonesia (WNI) korban sandera kelompok teroris Abu Sayyaf kembali ke keluarganya pada hari ini (tangkapan layar)

Bagikan:

JAKARTA - Empat warga Negara Indonesia (WNI) korban sandera kelompok teroris Abu Sayyaf kembali ke keluarganya pada hari ini. 

Hal ini disahkan pada penandatanganan serah terima oleh pemerintah dan pihak keluarga. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam sambutannya menyebut keempat WNI ini disandera selama 427 hari atau sekitar satu tahun 3 bulan di Filipina. 

Upaya penyelamatan hingga pemulangan sandera ini, kata Retno, tidak terlepas dari kerja sama aparat yang berupaya memulangkan.

"saya ingin menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi kepada seluruh pihak yang telah membantu proses pembebasan, khususnya teman-teman dari TNI dan juga dari BIN," kata Retno dalam acara yang disiarkan secara virtual, Senin, 5 April.

Retno juga mengapresiasi pemerintah Filipina, yaitu melalui Western Mindanao Command yang telah membantu bekerja sama dalam pembebasan sandera.

Retno mengucapkan selamat kepada korban sandera yang berhasil pulang ke keluarganya. Mereka adalah Arizal Kasta Miran (30), Arsad Bin Dahlan (41), Andi Riswanto (26) tahun, dan Mohd Khairuldin (15).

"Selamat berkumpul kembali dengan keluarga. Kepada ibu dan bapak keluarga, selamat juga berkumpul dengan empat bapak-bapak ini, yang tentunya sudah cukup lama keluarga menunggu saat berbahagia ini, pembebasan mereka dari penyanderaan dan dapat berkumpul kembali dengan keluarga," ungkap Retno. 

Sementara itu, salah satu perwakilan keluarga, Zulimin Sima juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak yang terlibat dalam upaya pemulangan sandera kelompok teroris tersebut.

"Saya mewakili salah satu keluarga, saya ucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Menteri Luar Negeri beserta jajarannya. Juga kepada bapak-bapak TNI yang telah berupaya membantu kepulangan keluarga dan anak kami," ujar Zulimin.

Diberitakan sebelumnya, Arsal, Arsad, dan Andi awalnya diselamatkan oleh aparat keamanan Filipina pada Kamis, 18 Maret lalu di South Ubian, Tawi-Tawi, sedangkan Khairuldin diselamatkan pada Minggu, 21 Maret di Pulau Kalupag.

Para sandera WNI tersebut terpisah di tengah laut saat kapal yang digunakan Kelompok Abu Sayyaf untuk membawa sandera terbalik akibat gelombang laut saat menghindari pengejaran operasi gabungan aparat Filipina. 

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Manila telah menerima empat WNI korban sandera kelompok teroris Abu Sayyaf, dari pemerintah Filipina di Camp Aquinaldo sejak Selasa, 23 Maret petang. 

Para WNI tersebut diserahterimakan oleh Panglima Angkatan Bersenjata Filipina Letjen Cirilito Sobejana yang didampingi Letjen Guillermo Eleazar dari Kepolisian Nasional Filipina (PNP), kepada Kuasa Usaha KBRI Manila, Widya Rahmanto sebagai wakil pemerintah Indonesia.