Bagikan:

JAKARTA -  Mantan Presiden Donald Trump Amerika Serikat (AS) pada hari Minggu mengisyaratkan kemungkinan mencalonkan diri sebagai presiden lagi pada tahun 2024, menyerang Presiden Joe Biden, dan mengulangi klaim curangnya bahwa ia memenangkan pemilu 2020 dalam penampilan pertamanya sejak meninggalkan Gedung Putih hampir enam minggu lalu.

“Gerakan patriot Amerika yang bangga dan pekerja keras baru saja dimulai, dan pada akhirnya kami akan menang. Kami akan menang, ”kata Trump dalam pidatonya di Konferensi Aksi Politik Konservatif (CPAC) di Orlando 28 Februari waktu setempat.

Menolak untuk mengakui bahwa dia kalah dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat 3 November 2020, Trump memberikan kritik yang melemahkan terhadap Pemerintahan Joe Biden sambil menyiratkan akan mencalonkan diri lagi dalam Pilpres AS 2024.

"Tapi siapa tahu, siapa tahu, saya bahkan mungkin memutuskan untuk mengalahkan mereka untuk ketiga kalinya (dalam Pilpres AS)," kata Trump dalam acara di Negara Bagian Florida tersebut, melansir Reuters.

Trump juga menyinggung masalah yang terjadi di internal Partai Republik, yang belakangan menggambarkan perseteruan antara loyalis Trump dengan loyalis partai semisal Pemimpin Minoritas Senat Mitch McConnell. Trump bahkan sempat saling sindir di media dengan McConnell 

Meski demikian, dalam kesempatan ini Trump menyatakan Partai Republik bersatu. Dan, ia menegaskan tidak berencana untuk meluncurkan partai baru, sebuah gagasan yang telah dia diskusikan dengan para penasihat dalam beberapa bulan terakhir.

“Kami tidak memulai partai baru. Kami memiliki Partai Republik. Itu akan bersatu dan menjadi lebih kuat dari sebelumnya. Saya tidak memulai partai,” katanya.

Hasil jajak pendapat peserta konferensi CPAC memberi Donald Trump dukungan yang kuat dengan 55 persen mengatakan mereka akan memilihnya dalam pemilihan nominasi presiden Partai Republik 2024. Gubernur Florida Ron DeSantis berada di tempat kedua dengan 21 persen.

Tanpa Trump, DeSantis memimpin dengan 43 persen, dan kandidat Partai Republik potensial lainnya hanya memiliki satu digit.

Tapi tidak semua orang mendukung Trump. Sebuah pertanyaan terpisah dalam jajak pendapat tersebut menanyakan apakah Trump harus mencalonkan diri lagi pada tahun 2024 dan itu menghasilkan hasil yang beragam, dengan 68 persen mengatakan dia harus mencalonkan diri dan 32 persen mengatakan menentang atau tidak memiliki pendapat.