Dukung Pemakzulan Donald Trump, Politisi Partai Republik Tuai Kecaman Internal
Sidang pemakzulan kedua Donald Trump. (Wikimedia Commons/United States Senate)

Bagikan:

JAKARTA - Satu per satu politisi Partai Republik yang mendukung untuk memakzulkan Donald Trump, menuai kecaman keras dari internal partai setelah sidang pemakzulan selesai. 

Misalnya saja Senator Richard Burr dari North Carolina. Para pemimpin partai dari North Carolina memilih untuk mengecam Burr, setelah memberikan suara untuk mendukung mantan Presiden AS Donald Trump.

Burr merupakan politisi veteran. Ini periode ketiganya sebagai senator dan tidak akan mencalonkan diri lagi dalam pemilihan tahun 2022. Bersama dengan enam senator lainnya, dia memilih untuk menghukum Trump.

Komite Pusat Partai Republik Carolina Utara dengan suara bulat memberikan suara untuk mengecam Burr, dengan mengatakan pihaknya setuju dengan mayoritas kuat dari Partai Republik pada Senin 15 Februari waktu setempat.

Ketua Partai Republik Carolina Utara Michael Whatley, mengutuk Burr karena memberikan suara menentang mantan Donald Trump. Ia menyebut pilihan Burr mengejutkan dan mengecewakan para pemilih di penghujung tugasnya.

Pekan lalu, Burr mengatakan ada bukti kuat bahwa Donald Trump bersalah karena menghasut pemberontakan. Setelah pemungutan suara di Senat, Ia mengatakan itu adalah hari yang menyedihkan bagi partainya.

"Pimpinan partai saya telah memilih kesetiaan kepada satu orang di atas prinsip-prinsip inti Partai Republik dan pendiri bangsa kita yang hebat," katanya, melansir Reuters.

Tak hanya Burr, kolega satu partainya yang ikut mendukung pemakzulan juga menuai kecaman. Di Louisiana, pengurus Partai Republik di sana mengecam Senator Bill Cassidy  karena memberikan suara untuk menghukum Trump.

Pun demikian dengan Senator Pat Toomey yang juga mendukung menghukum Trump, menuai kecaman dari Partai Republik di Pennsylvania yang dipimpin oleh Lawrence Tabas.

Empat Senator Partai Republik lainnya yang memilih untuk menghukum adalah Susan Collins, Lisa Murkowski, Mitt Romney dan Ben Sasse.

Partai Republik menghadapi konflik internal sejak Trump meninggalkan jabatannya pada 20 Januari. Banyak yang masih setia pada Trump, banyak juga yang mengkritiknya kendati tidak mendukung pemakzulan Trump. ini Seperti yang dilakukan oleh Pemimpin Minoritas Senat yang juga politisi senior Partai Republik Mitch McConnell.

Sidang pemakzulan kedua Donald Trump berakhir pada Hari Sabtu dengan suara 57-43 mendukung hukuman. Penghitungannya kurang dari dua pertiga yang dibutuhkan untuk menjatuhkan hukuman.