DPR AS Targetkan Pemakzulan Donald Trump Dimulai Rabu Besok
Presiden AS Donald Trump. (Sumber: Commons Wikimedia)

Bagikan:

JAKARTA - DPR AS menargetkan untuk memulai tahapan proses pemakzulan terhadap Presiden Donald Trump pada Rabu 13 Januari waktu setempat. Trump dianggap memicu kerusuhan di Capitol Hill saat sidang Kongres AS pekan lalu.

Pemimpin Mayoritas DPR AS yang juga politisi Partai Demokrat Steny Hoyer mengungkapkan, upaya pemakzulan akan segera dimulai jka Wakil Presiden AS Mike Pence tidak menanggapi permintaan untuk meminta Amandemen ke-25 Konstitusi AS untuk mencopot Trump dari jabatannya.

"Kami memiliki seorang presiden yang sebagian besar dari kami percaya, (Ia) berpartisipasi dalam mendorong pemberontakan dan serangan terhadap Capitol Hill, demokrasi dan mengganggu penghitungan hasil suara Pilpres AS," kata Hoyer seperti melansir Reuters, Selasa 12 Januari.

DPR AS sendiri diketahui memulai pembahasan pemakzulan dalam sidang Senin kemarin. Donald Trump dihadapkan dengan tuduhan serius, mendorong pemberontakan. Ini langsung direspon oleh Partai Republik yang mengusung Trump.

Partai Republik memblokir upaya untuk segera mempertimbangkan resolusi yang meminta Mike Pence untuk mengajukan Amandemen ke-25 yang tidak pernah digunakan untuk menyingkirkan presiden.

"DPR AS tidak boleh mengadopsi resolusi yang menuntut pemecatan presiden yang dipilih, tanpa dengar pendapat, debat atau pemungutan suara yang tercatat," kata politisi Partai Republik Alex Mooney dalam keberatannya.

Selasa malam waktu setempat, DPR AS bakal menggelar pemungutan suara mengenai resolusi penggunaan Amandemen ke-25 yang memungkinkan wakil presiden dan kabinet mencopot presiden yang tidak mampu memenuhi tugasnya.

Mike Pence dan politisi Partai Republik menunjukkan minat merealisasikan amandemen tersebut. Namun, Ketua DPR AS yang juga politisi Partai Demokrat Nancy Pelosi meningkatkan tekanannya dan meminta Pence untuk memberikan tanggapan dalam wakti 24 setelah pengesahan resolusi.

"Sebagai langkah berikutnya, kami akan bergerak maju dengan membawa upaya legislasi pemakzulan lantai sidang (DPR AS). Ancaman presiden terhadap Amerika sangat mendesak, demikian pula dengan tindakan kami," kata Pelosi. 

Anggota DPR AS yang menyusun dakwaan pemakzulan mengatakan, mereka telah mendapatkan dukungan 214 dari 222 anggota Demokrat. Ini memberikan peluang upaya pemakzulan terealisasi. Sejumlah anggota Partai Republik diketahui juga menyatakan dukungan secara pribadi terhadap upaya pemakzulan.

Jika terealisasi, Donald Trump akan mencetak sejarah menjadi Presiden AS pertama yang dua kali menghadapi upaya pemakzulan.

Diketahui, pendukung Donald Trump menggelar unjuk rasa yang berujung kerusuhan di Gedung Capitol Hill, saat Kongres AS membahas hasil Pilpres AS yang dimenangi oleh Joe Biden.