JAKARTA - Sudin Perhubungan Jakarta Pusat menertibkan parkir liar kendaraan roda dua di sekitar Stasiun Sudirman, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 2 Februari. Penertiban dilakukan lantaran banyaknya pengaduan masyarakat yang merasa terganggu.
"Sudin Perhubungan Jakarta Pusat menertibkan kembali kawasan Blora dan Kendal karena setiap pagi ada keluhan dari penumpang di stasiun, tentunya menjadi kemacetan lalu lintas di lokasi ini," kata Kasudin Perhubungan Jakarta Pusat, Wildan Anwar saat dikonfirmasi, Jumat, 2 Februari.
Wildan menyebutkan, penertiban dilakukan hampir di 8 wilayah yang ada di Jakarta Pusat secara berkala. Namun pada hari ini, sambungnya, pihaknya fokus penertiban di kawasan Blora sebagai sok terapi.
"Selama ini kita penertibannya kurang maksimal. Hari ini kita maksimalkan, dan ke depan kita akan tingkatkan lagi agar lebih rapih," ujarnya.
Maraknya parkir liar di trotoar kawasan Stasiun Sudirman karena disebabkan dari banyaknya pengguna jasa kereta api yang menggunakan jasa ojek online (ojol).
BACA JUGA:
-
| BERITA
Pelaku Penembakan di Colomadu Karanganyar Ditangkap, 1 Orang Eksekutor 2 Orang Penganiaya
01 Februari 2024, 17:11 -
| BERITA
Pasutri Jatuh dari Motor Akibat Bendera Partai di Flyover Mampang Roboh
17 Januari 2024, 15:38 -
| BERITA
Pemotor Tabrak Mobil Gegara Jarak Pandang Tertutup Spanduk Caleg di Duren Sawit
15 Januari 2024, 19:03 -
| BERITA
Dede Jaya, Penyiram Air Keras ke Pedagang Buah Ditangkap Saat Sedang Tidur di Pamulang
08 Januari 2024, 20:21
"Memang ini ada pengguna jasa, salah satu adalah penumpang dari KA stasiun dukuh atas. Mereka sudah pesan aplikasi ojol dan motornya malah menunggu di jalan. Harusnya ditempat yang tidak mengganggu lalu lintas," katanya.
Wildan pun mengaku bahwa pihaknya sudah menggelar rapat di tingkat Walikota Jakarta Pusat terkait permasalahan tersebut. Dua pun menyarankan agar titik kumpul ojol dapat memanfaatkan area seberang Stasiun Sudirman, yakni di depan BNI City karena akses jalan yang buntu.
"Tapi mereka maunya malah di sini terus. Makanya kami di sini, kami ‘gebrak-gebrak’ lah agar tidak berlama-lama. Tidak boleh mangkal. Kami upayakan humanis. Untuk motor ditilang oleh kepolisian," ujarnya.
