Bisakah Mewujudkan Ketertiban Ojek dalam Penataan 4 Stasiun di DKI?
Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo (Diah Ayu Wardani/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) bakal menata kehadiran ojek, baik ojek online (ojol) maupun ojek pangkalan (opang), yang mencari dan menurunkan penumpang di 4 stasiun.

Stasiun tersebut adalah Tanah Abang, Stasiun Juanda, Stasiun Senen, dan Stasiun Sudirman. Penataan dimulai sejak 21 Januari lalu hingga akhir Maret mendatang.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo menyebut, tujuan penataan stasiun ini agar adanya integrasi secara menyeluruh antara moda transportasi berupa perjalanan menerus dari penumpang, baik kereta api maupun angkutan jalan.

"Dengan terintegrasinya sistem angkutan umum di stasiun, maka pertama keteraturan lalu lintas terwujud, selanjutnya ada kemudahan masyarakat untuk mengakses moda transportasi di sana," kata Syafrin di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat, 6 Maret. 

Tantangan terbesar dalam penataan stasiun ini, kata Syafrin, adalah menentukan titik penjemputan dan penurunan penumpang oleh para ojek online dan pangkalan. 

"Memang ada sedikit kendala khususnya penetapan titik untuk area drop off maupun pick up ojol karena itu dekat dengan opang. Tapi setelah bangun komunikasi dengan opang, prinsip penataan didukung kita juga pengawasan," ucap Syafrin. 

Ilustrasi ojol (Irfan Meidianto/VOI)

Oleh karenanya, titik ojol dan ojek pangkalan dibuat terpisah. Tempat pengendapan (penjemputan) ojol ditempatkan dalam buffer zone (zona penyanggah) yang akan menjadi tempat mangkal para ojol agar tak parkir dan mengasai badan jalan. Buffer zone tersebut berada di areal pedestrian menuju stasiun.

Sementara, terhadap penempatan titik jemput ojek pangkalan diletakkan pada lokasi yang lebih dekat dengan stasiun. 

"Kita letakkan ojek pangkalan pada lokasi yang sifatnya statis, karena mereka tidak ada aplikasi teknologi yang digunakan untuk memesan. Kita dekatkan dengan plaza jalan kaki," tutur dia. 

Harapan Syafrin, para ojek yang mencari penumpang di stasiun bisa menaati penataan yang nanti akan diberlakukan. Sebab, menurut dia, ojol dan opang sudah mendapat area pengendapan masing-masing. 

Bagi penumpang yang akan memesan ojek lewat aplikasi online, Dishub berkoordinasi dengan aplikator seperti Gojek dan Grab untuk menetapkan secara otomatis penjemputan stasiun hanya berada di area pengendapan.

"Mereka ada ada teknologi untuk menetapkan bahwa akses aplikasi dari sisi pengemudi ada di area pengendapan saja. Begitu juga dengan pengguna, mereka tidak bisa memesan di luar area yang ditetapkan," tutupnya.