Upaya Grab dan Gojek untuk Atasi Penyebaran COVID-19 Di Indonesia
Pengemudi Gojek dan Grab (Irvan Meidianto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Demi memerangi wabah COVID-19, para perusahaan ojek daring di Indonesia saling berlomba untuk memberikan perhatian kepada mitra driver dan pelanggannya. Beberapa di antaranya dengan membagikan masker dan sosialiasi berkala kepada mitra terkait upaya penularan virus corona.  

Layanan ride-hailing Grab telah mulai memberikan edukasi kepada para mitra dan pelanggan secara intensif agar bisa melakukan upaya pencegahan terhadap penyebaran virus corona di Indonesia.

"Sejak adanya virus Corona kami sudah memberikan edukasi bekerjasama dengan Grab Health ke semua driver kami, juga ke pelanggan-pelanggan kami, kalau menggunakan Grab kelihatan di situ bagaimana cara mencegahnya," kata Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi saat ditemui di acara Grab Ventures Velocity di Plaza Kuningan, Jakarta Pusat, Selasa 3 Februari.

Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi (Tachta Citra Elfira/VOI)

Edukasi dan sosialisasi ini dilakukan melalui berbagai medium, baik internal dan eksternal yang dapat diakses langsung oleh mitra seperti komunikai dalam aplikasi, email dan juga media maupun yang konvensional.

Grab juga memfokuskan untuk memberikan edukasi kepada penumpang dalam pencegahan COVID-19. Tak sampai di situ, pihaknya juga mengakui telah memberikan lebih dari 5000 masker kepada mitra pengemudi secara merata di GrabBike Lounge Daan Mogot, Kebayoran Lama, dan TB Simatupang yang masing-masing wilayah mendapatkan 1.700 masker.

"Kira-kira sekitar 3 atau empat minggu yang lalu kami juga sudah membagikan kepada driver-driver kami di Jakarta. Sebanyak 5.000 masker," ujar Neneng.

Begitupun dengan Gojek yang mulai menjalankan langkah antisipasi sehubungan dengan penyebaran virus corona. Upaya yang dilakukan Gojek yakni menjangkau seluruh karyawannya juga termasuk mitra driver, mitra merchant, mitra service provider, dan para pelanggannya.

"Kami menjalankan upaya ini baik secara mandiri maupun melalui kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Secara berkala pun, kami melakukan sosialisasi informasi tentang COVID-19, termasuk edukasi mengenai cara pencegahan, serta himbauan untuk waspada dan menjaga kesehatan," jelas VP Corporate Communications Gojek, Kristy Nelwan dalam keterangan resmi yang diterima VOI.

Gojek memanfaatkan berbagai channel komunikasi dengan memanfaatkan fitur pemberitahuan atau notifikasi pada aplikasi nya, acara tatap muka berkala dengan para driver (kopdar), serta membagiakan ribuan masker kepada mitra driver dan masyarakat yang menggunakan layanannya di Bandara Soekarno Hatta Februari lalu.

Bukan hanya perusahaan teknologi besar di dunia, Gojek pun turut memberlakukan larangan perjalanan kerja internasional untuk meminimalisir risiko terjangkit COVID-19.

Sayangnya Grab dan Gojek enggan menanggapi bagaimana cara mereka mengatasi masalah saat mitra driver membawa pelanggannya, pasalnya penyebaran virus COVID-19 ini bukan hanya melalui udara melainkan bisa dari sentuhan.

Kedua perusahaan ojek daring tersebut juga turut menghimbau masyarakat agar senantiasa waspada dan terus mengikuti perkembangan terkait situasi terbaru dari sumber-sumber informasi resmi seperti badan Pemerintah dan pihak berwajib.

Sebelumnya diberitakan, Presiden RI Joko Widodo mengabarkan terdapat dua pasien di Indonesia yang terdeteksi positif COVID-19 yang saat ini sudah dilakukan perawatan intensif di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Namun, pemerintah menghimbau agar masyarakat tidak perlu panik karena hal ini sudah ditangani dengan baik oleh pihak terkait. Hanya perlu menjaga kesehatan dengan rutin mencuci tangan dan mengenakan masker di mana pun saat melakukan aktivitas di luar ruangan.