Bentuk Kenormalan Baru Bagi Pengemudi Gojek dan Grab
Pengemudi ojek online (Angga Nugraha/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Di tengah angka pandemi COVID-19 yang masih meningkat di Indonesia, pemerintah bersiap menerapkan tatanan kehidupan baru. Tak ayal, layakan ride-hailing Gojek dan Grab turut beradaptasi guna mempersiapkan berbagai protokol kesehatan untuk melindungi pengemudi dan pelanggan.

Gojek sendiri telah meningkatkan protokol kesehatan dan standar higienitas dengan menyediakan fasilitas sekat pelindung yang membatasi pengemudi dan penumpang di layanan GoCar. Sebagai bagian dari protokol kesehatan baru, Gojek pun tidak akan mengenakan tambahan biaya untuk fasilitas itu.

Penggunaan sekat pelindung di layanan GoCar ini akan diimplementasikan secara bertahap di seluruh kota-kota operasional utama di Indonesia.

"Demi meningkatkan aspek keamanan dan kesehatan pengguna layanan dan mitra kami, Gojek telah memperkuat standar operasional pada seluruh layanan. Khusus untuk layanan GoCar, berdasarkan data internal Gojek, di tengah pandemi COVID-19 ini layanan GoCar masih tetap dibutuhkan pengguna," kata Senior Vice President Transport Marketing Gojek, Monita Moerdani, dalam keterangan resminya.

Protokol kesehatan di layanan GoCar (dok. Gojek)

Sedangkan untuk layanan GoRide, nantinya para mitra driver akan diwajibkan untuk menggunakan masker, sarung tangan, dan hand sanitizer sebagai syarat untuk menjalankan order, sesuai dengan peraturan pemerintah.

Tak hanya itu, Gojek juga menambahkan fitur informasi kesehatan bagi para mitranya. Sehingga pengguna bisa mengetahui kondisi kesehatan pengemudi melalui aplikasi Gojek.

Diketahui, fitur ini tidak hanya membantu para pengguna layanan Gojek untuk merasa aman dan memastikan layanan mereka memenuhi standar kesehatan dan higienis, tapi juga membantu para mitra driver Gojek untuk bisa bekerja dengan tenang tanpa harus khawatir berlebih.

Tak sampai di situ, nantinya Gojek juga akan mendirikan 130 posko aman bersama di 16 kota. Di mana posko ini akan menyediakan tiga layanan bagi seluruh mitra driver, seperti layanan pengecekan suhu tubuh, pembagian healthy kit (masker dan hand sanitier), dan penyemprotan disinfektan, baik untuk motor atau mobil yang digunakan oleh mitra driver.

Selanjutnya layanan ride-hailing Grab, perusahaan tersebut juga menerapkan sejumlah protokol kesehatan seperti meluncurkan GrabProtect di enam negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, untuk meminimalisir resiko penyebaran COVID-19 antar penumpang dan mitra driver.

"Pandemi COVID-19 telah meningkatkan kesadaran terhadap keamanan dan kebersihan di berbagai industri. Bersama dengan mitra pengemudi, kami akan mendorong perilaku bersih yang lebih baik sebelum perjalanan dimulai," jelas Regional Head of Operations Grab Russell Cohen.

Penerapan partisi plastik di pengemudi Grab (Instagram @dramaojol)

GrabProtect ini nantinya akan menjadi program keamanan dan kebersihan untuk memberikan standar kebersihan di industri ride-hailing melalui serangkaian fitur baru, peningkatan armada GrabCar Protect dan GrabBike Protect, serta pembaharuan aturan pada keamanan.

Fitur baru tersebut juga mencakup deklarasi kesehatan online dan kebersihan. Penumpang dan pengemudi dapat membatalkan pesanan perjalanan apabila persyaratan masker tidak dipenuhi oleh mitra driver.

"Grab juga akan memberikan mereka (penumpang) kesempatan untuk membatalkan dan memberikan tanggapan kepada Grab jika mitra pengemudi tidak menggunakan masker, serta meningkatkan praktik menjaga keamanan dan kebersihan seperti membersihkan tangan secara rutin dan menggunakan metode pembayaran non-tunai (cashless payment)," imbuh Russell.