JAKARTA - Gojek secara resmi memiliki sebagian saham di PT Blue Bird Tbk (BIRD). Di mana sebelumnya perusahaan ride hailing itu membeli sejumlah saham Blue Bird senilai Rp410 miliar.
Itu artinya PT Aplikasi Karya Bangsa yang menjadi induk perusahaan Gojek, memiliki 4,33 persen saham dari perusahaan taksi itu. Hal ini disampaikan oleh manajemen BIRD dalam keterangan keterbukaan sahamnya.
"Kami menyambut baik ketertarikan dari Aplikasi Karya Anak Bangsa untuk melakukan investasi melalui pembelian saham BIRD," ujar Direktur Utama Blue Bird, Noni Purnomo dalam siaran persnya, Jumat 21 Februari.
Kendati Gojek telah menjadi pemegang saham minoritas di Blue Bird. Namun PT Pusaka Citra Djokosoetono, masih tercatat sebagai pemegang saham pengendali dengan kepemilikan 31,51 persen saham BIRD.
Menurut dia, bergabungnya Gojek sebagai salah satu pemegang saham menunjukkan bahwa perusahaannya merupakan mitra yang strategis. “Kami juga yakin langkah ini akan memperkuat kolaborasi antara kedua perusahaan,” kata Noni.
BACA JUGA:
Hal senada disampaiken oleh Direktur Utama Blue Bird Group Holding Kresna Djokosoetono. “Kami menaruh kepercayaan terhadap Gojek di mana hal tersebut juga terwujud melalui pembelian saham,” kata dia.
Sementara itu Co-CEO Gojek Andre Soelistyo mengatakan, untuk menjadi penyedia layanan on-demand terbesar di Asia Tenggara, perusahaan butuh mitra yang kuat. Kerjasama ini juga diyakini dapat meningkatkan layanan dari kedua perusahaan transportasi di Indonesia itu.
“Yang memungkinkan kami meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Memungkinkan kami untuk meningkatkan dua layanan utama di Indonesia, yaitu pembayaran dan transportasi," lanjut Andre.
Diberitakan sebelumnya, induk usaha Blue Bird yakni PT Pusaka Citra Djokosoetono dilaporkan telah menjual lebih dari 108 juta lembar saham atau setara 4,33 persen saham Blue Bird pada harga Rp3.800 per saham. Transaksi terjadi pada 13 Februari 2020. Namun, tanpa menginformasikan siapa pembelinya.
Bersamaan dengan kesepakatan ini mengonfirmasi laporan sebelumnya, di mana Gojek dan Blue Bird sedang bernegosiasi untuk mengembangkan bisnis bersama. Apalagi keduanya tengah bersaing ketat dengan Grab yang lebih dulu melebarkan market pasarnya di Indonesia.
Belum lagi Blue Bird yang memiliki rencana ekspansi jangka panjangnya dengan menambah armada taksi listrik. Di mana perusahaan ini menargetkan menambah 200 unit mobil listrik sebagai armadanya di tahun 2020. Tentunya rencana ini memerlukan ongkos yang cukup besar untuk direalisasikan.
Sedangkan Gojek telah tumbuh menjadi perusahaan besar yang menyandang gelar Decacorn di Indonesia. Pertumbuhan signifikan ini didorong oleh peningkatan permintaan konsumen akan layanan terintegrasi dari Gojek.
Di mana, Gojek telah bermitra dengan lebih dari 2 juta mitra pengemudi, 400 ribu mitra merchant dan 60 ribu penyedia jasa di Asia Tenggara. Di mana Gojek sudah mengaspal Vietnam, Thailand, dan Singapura.