JAKARTA - Harga saham PT Blue Bird Tbk (BIRD) mengalami kenaikan yang signifikan sejak penutupan perdagangan pada 25 Mei 2022 di Rp1.215 menjadi Rp1.700 pada penutupan perdagangan Kamis 2 Juni kemarin. Saham perusahaan taksi milik konglomerat Purnomo Prawiro ini sudah melesat hampir 40 persen.
Bahkan, pada perdagangan 30 Mei 2022, saham BIRD ditutup di Rp1.780 atau melonjak 46,5 persen dari penutupan perdagangan 25 Mei 2022. Namun, pada perdagangan 1 Juni 2022, saham BIRD sempat ditutup anjlok 6,74 persen ke Rp 1.660.
Terkait volatilitas tersebut, Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta penjelasan kepada manajemen Blue Bird. Corporate Secretary Blue Bird Jusuf Salman menyatakan, sampai saat ini perseroan tidak memiliki rencana untuk melakukan tindakan korporasi yang akan berakibat terhadap pencatatan saham perseroan di bursa, dan sampai saat ini perseroan tidak memiliki informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi harga saham atau keputusan investor.
"Sampai saat ini perseroan tidak memiliki informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi harga saham atau keputusan investor," ujar Jusuf Salman dalam keterbukaan informasi dikutip Jumat 3 Juni.
Dia menyebutkan, terdapat transaksi pembelian saham dari pemegang saham pengendali pada tanggal 23 dan 24 Mei 2022 yang telah dilaporkan, dan telah dilakukan pelaporannya kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 27 Mei 2022 sesuai Peraturan OJK No.11/POJK.04/2017.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Wakil Direktur Utama PT Blue Bird Tbk (BIRD) Adrianto Djokosoetono memborong 834.000 saham perseroan pada 23 dan 24 Mei 2022. Dengan adanya pembelian ini, maka saham BIRD yang digenggam Adrianto menjadi sebanyak 128.195.500 saham atau 5,124 persen, dari sebelumnya 127.361.500 saham atau 5,090 persen.
Dalam keterbukaan informasi terungkap bahwa 420.500 saham dibeli pada 23 Mei 2022, dengan rincian 50.000 saham dibeli di harga Rp1.180, 230.500 saham di Rp1.185, 140.000 saham di Rp1.190.