Gojek Kenapa, Kok Ramai Teriakan <i>Driver</i> Sepi Orderan?
Driver Ojek online (Irvan Meidianto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Entah apa yang merasuki Gojek, begitu kata para driver yang mendapatkan orderan anyep alias sepi orderan. Lewat media sosial Twitter, tak sedikit dari mereka yang mengeluhkan hal tersebut.

Salah satu driver ojek online yang VOI tanyai, mengeluhkan pendapatannya yang berkurang cukup drastis karena sepi orderan. Sistem prioritas atau rangking yang kini sedang dikembangkan Gojek, dirasa sangat menyulitkan para driver.

"Iya itu namanya juga sistem prioritas ya, jadi driver yang tiap hari ambil orderan nah dia yang sering dapat, juga yang dapat bintang bagus dari customer itu pengaruh dapet orderannya cepet," ungkapnya Ucup bukan nama sebenarnya kepada VOI, Kamis 20 Februari.

Sistem prioritas atau rangking yang sedang diterapkan Gojek membuat para driver ojek harus bekerja lebih keras agar mendapatkan orderan. Jadi bagi mereka yang malas-malasan atau sekadar mangkal tidak akan langsung mendapat orderan dari pelanggan.

Apalagi sistem prioritas ini menggunakan alogaritma pembagian orderan kepada setiap driver. Di mana Gojek menerapkan sistem silang pembagian waktu setengah jam sekali antara driver satu dengan lainnya, agar mendapat order yang adil.

"Jadi yang biasanya sampai tempat mangkal bisa langsung dapet, nah ini anyep. Jadi dibikin rata dibikin adil, sejam dia baru dapet lagi gitu, jadi gak selalu cepet dapet kayak dulu," katanya.

Menurut pantauan VOI, sistem ini dibuat agar para driver yang rajin dan tidak rajin sama-sama akan mendapatkan orderan, bukan semata prioritas seperti dulu. Begitu pula dengan abang ojol yang kami tanyai, yang tak sedikit berpindah haluan.

"Banyak sih teman-teman saya yang begitu, mereka enggak tahu cara mainnya, makanya langsung pindah ke Grab, gak siap mereka tuh. Padahal kalau ditekuni ya kita pasti dapat prioritas juga," lanjutnya.

Hal semacam ini juga berpengaruh kepada pelanggan Gojek, pengalaman tidak segera mendapatkan driver pernah VOI alami. Padahal di sekitar titik jemput, yakni di Stasiun Manggarai terlihat banyak driver Gojek yang sedang mangkal. Namun pengemudi ojek yang datang menjemput justru berjarak kurang lebih 400 meter dari pintu keluar Stasiun Manggarai.

Selama perjalanan, VOI sempat berbincang dengan pengemudi ojol yang kami tumpangi mengenai jangkauan driver Gojek ketika menerima orderan. Pasalnya banyak driver Gojek yang mengetem lama di luar stasiun tidak mendapat orderan penjemputan.

Driver tersebut pun enggan menjawab, jadi kami tanyakan lebih spesifik, apakah ia rajin "narik orderan" setiap hari? Ia menjawab "iya saya sering narik dari pagi hingga malam hari."

Lanjutnya, kami tanyakan kembali apakah ia mengalami orderan anyep akhir-akhir ini? Jawabannya,"enggak, sama aja seperti hari biasa, lumayan banyak."

Cuaca saat itu memang sedang gerimis, makanya kami mendapatkan driver yang jaraknya cukup jauh dari titik penjemputan. Tak jarang pengemudi ojol jarang mengaktifkan aplikasinya untuk menjemput penumpang, karena lebih memilih untuk berteduh dari guyuran hujan.

"Kalau lagi hujan kadang kita juga matiin aplikasinya, makanya banyak customer yang dapetnya jauh-jauh, padahal sebenarnya orderan banyak gak anyep tapi karena hujan ya kita gak mau ambil risiko. Kalau kayak gini nih (cuaca cerah) pasti melimpah (orderan),"

Saat berita ini diturunkan, VOI masih belum menerima jawaban dari Gojek perihal sistem prioritas atau rangking yang sedang diterapkan. Tagar #GojekKenapa juga sempat bertengger di posisi satu trending topic di Twitter.

Tak diketahui apa penyebabnya hingga tagar #GojekKenapa ini merajai kolom trending di Twitter. Beragam cuitan pun meramaikan Twitter, namun bisa ditebak jika ini sebagai curahan hati para driver Gojek yang sepi akan orderan.