Tidak Perlu Ribet Cari Angkutan Umum di 4 Stasiun Jakarta
Peresmian integrasi empat stasiun di Jakarta (Foto: Diah Ayu Wardani/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan sistem pengintegrasian 4 stasiun besar di Jakarta. Stasiun itu adalah Stasiun Sudirman, Stasiun Tanah Abang, Stasiun Juanda, dan Stasiun Senen.

Sistem pengintegrasian angkutan ini tindak lanjut dari kerja sama antara PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT MRT Jakarta (Perseroda). Penataan kawasan 4 stasiun ini dimulai sejak Januari 2020 dan selesai pada Mei lalu dan menelan anggaran sebesar Rp25 miliar.

Namun, karena saat itu Jakarta masih dalam status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan fokus menangani wabah COVID-19, maka peresmian ditunda hingga memasuki masa PSBB transisi.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut, integrasi 4 stasiun dengan sejumlah moda angkutan lainnya berfungsi sebagai efisiensi bagi masyarakat yang setiap harinya menggunakan transportasi umum. Dengan begitu, mereka akan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.

"Harapannya, warga yang tinggal dan berkegiatan di Jakarta bisa lebih produktif dan efisien. Insya Allah, manfaatnya akan melampaui dari ketika mereka menggunakan kendaraan pribadi," kata Anies di Stasiun Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu, 17 Juni.

Dalam integrasi 4 stasiun ini, kata Anies, terpasang penanda yang memberi petunjuk arah angkutan umum agar masyarakat bisa mengetahui titik-titik moda transportasi untuk meneruskan perjalanannya.

"Selama ini, saat keluar stasiun, tak ada info jalan atau rute karena seakan-akan semua orang sudah tahu jalanan. Padahal, begitu banyak orang datang tanpa tahu Jakarta. Sekarang diberikan way finding dan signing, insy allah Jakarta lebih siap jadi bagian dari perekonomian global," jelas dia.

Dalam mengelola pengintegrasian stasiun, pemerintah pusat dan Pemprov DKI membentuk perusahaan dengan nama PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek. "Sehingga, pengelolaan fasilitas stasiun benar-benar sebagai satu kesatuan," ungkap dia.

Lebih jelasnya, pengintegrasian 4 stasiun ini memiliki prinsip mendekatkan jarak dengan moda transportasi lain. 

Ketika keluar Stasiun Sudirman, ada 4 integrasi moda angkutan lainnya, yakni Stasiun KA Bandara dan MRT di arah barat, Halte TransJakarta Tosari di arah utara (koridor 1, 18, 4, 4A, 4C, 6B, 9B, B11, L4, dan S21), serta titik antar-jemput ojek pangkalan dan ojol di arah timur. Jarak antar moda tak sampai 100 meter.

Sementara, di Stasiun Tanah Abang, stasiun terintegrasi dengan transit area, halte Transjakarta (koridor 1H, 1N, 1R, 5M, 8C, 8K, 9D, S41 , dan 5F), antar-jemput ojek, dan pangkalan trasnportasi umum lain seperti bajaj, mikrotrans, dan Jaklingko.

Kemudian, di Stasiun Senen, terdapat pengintegrasian dengan halte Transjakarta melewati zebra cross, pangkalan ojek, dan pangkalan angkutan umum lainnya. Sementara, di Stasiun Juanda memiliki integrasi dengan pangkalan ojek dan pangkalan bajaj.