Bagikan:

SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengklaim Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro tahap pertama, sangat efektif menekan kasus COVID-19 di Jatim. Bahkan, kata Khofifah, RT zona merah di Jatim sudah nihil, di mana sebelumnya terdapat 210 RT zona merah.

"Hari ini kita telah melakukan evaluasi dari PPKM, baik itu PPKM tahap pertama maupun kedua  maupun PPKM Mikro. Dari data yang ada kami melihat bahwa terdapat banyak hasil yang menggembirakan dari berbagai Indikator Epidemiologis," kata Khofifah, di Surabaya, Senin, 22 Februari 2021.

Selama pelaksanaan PPKM mikro, lanjut Khofifah, hasil signifikan tampak pada penurunan jumlah pasien covid-19 yang harus dirawat di Ruang isolasi biasa maupun ICU.  Selama PPKM tahap pertama dan dua serta  PPKM Mikro, BOR Isolasi biasa di Jatim turun dari 79 persen menjadi 46 persen.

"Lalu BOR ICU juga turun dari 72 persen menjadi 57 persen. Artinya, keterisian rumah sakit di Jatim sudah sesuai syarat dari WHO yakni dibawah 60 persen," ujarnya.

Menurut Khofifah, kondisi tersebut berbeda dari sebelum dilaksanakan PPKM Mikro, di mana terdapat 210 RT zona merah di Jatim sesuai dengan kriteria Gugus Tugas COVID-19 Nasional. Dimana RT zona merah adalah RT dengan 10 warga  yang menderita positif COVID-19 dalam sepekan terakhir.

"Sementara di akhir PPKM Mikro ini, saat ini RT zona merah sudah tidak ada lagi alias nihil," kata Khofifah.

Sementara zona merah di Jatim juga mengalami penurunan signifikan, di awal tahun 2021 terdapat delapan zona merah COVID-19. Saat ini, kata Khofifah, daerah zona merah di wilayahnya hanya satu Kabupaten yaitu Kabupaten Jombang. 

"Pelaksanaan PPKM Mikro tahap pertama ini memang mampu menurunkan penyebaran COVID-19 di Jatim, namun saya berpesan agar masyarakat jangan sampai lengah dan terus tingkatkan disiplin dalam menerapkan protkes," kata orang nomor satu di Pemprov Jatim ini.