JAKARTA - Maskapai penerbangan Amerika Serikat dan Jepang memutuskan untuk mengandangkan sementara armada Boeing 777, khususnya yang menggunakan mesin lansiran Pratt & Whitney PW4000, sambil melakukan inspeksi komprehensif.
Ini dilakukan menyusul insiden gagal mesin yang dialami armada maskapai United Airlines Amerika Serikat, Boeing 7777 dengan mesin PW4000 pada Sabtu lalu di Denver, Amerika Serikat
United Airlines secara sukarela mengumumkan pembatalan 24 jadwal penerbangan dengan armada tersebut pada Hari Minggu waktu setempat. Ini menyusul regulator penerbangan di Amerika Serikat yang akan melakukan inspeksi terkait peristiwa ini.
Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) melansir Reuters mengatakan, pemeriksaan awal terhadap pesawat menunjukkan sebagian besar kerusakan hanya terjadi pada mesin kanan, dengan hanya kerusakan kecil pada pesawat. Dikatakan inlet dan casing terpisah dari mesin dan dua bilah kipas retak, sedangkan sisa bilah kipas menunjukkan kerusakan.
Sementara itu, Kementerian Transportasi Jepang memerintahkan Japan Airlines Co Ltd (JAL) dan ANA Holdings Inc untuk menangguhkan penggunaan 777 dengan mesin P & W4000, sambil mempertimbangkan apakah akan mengambil pengawasan tambahan.
Kementerian Transportasi Jepang mengatakan, bahwa pada 4 Desember 2020, penerbangan JAL dari Bandara Naha ke Bandara Internasional Tokyo kembali ke bandara karena kerusakan pada mesin kiri sekitar 100 kilometer di utara Bandara Naha. Usia pesawat itu sama dengan usia pesawat United Airlines berusia 26 tahun yang terlibat dalam insiden hari Sabtu.
Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) mengatakan, United Airlines satu-satunya maskapai yang menggunakan Boeing 777 PW4000 di Negeri Paman Sam. Lainnya digunakan di Jepang dan Korea Selatan.
"Kami meninjau semua data keamanan yang tersedia setelah insiden kemarin. Berdasarkan informasi awal, kami menyimpulkan bahwa interval pemeriksaan harus ditingkatkan untuk bilah kipas berlubang yang unik untuk model mesin ini, yang hanya digunakan pada pesawat Boeing 777," kata Administrator FAA Steve Dickson dalam pernyataannya.
Jepang mengatakan ANA mengoperasikan 19 jenis dan JAL mengoperasikan 13 di antaranya. Sementara, Juru Bicara Kementerian Transportasi Korea Selatan mengatakan, pihaknya sedang memantau situasi tetapi belum mengambil tindakan apa pun.
BACA JUGA:
Pratt & Whitney, yang dimiliki oleh Raytheon Technologies Corp, tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar. Adapun Boeing mengatakan penasihat teknisnya mendukung Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS dengan penyelidikannya.