JAKARTA - Pengelola The Grand Josun, hotel mewah bintang lima yang baru beroperasi di pulau resor populer, Jeju, Korea Selatan merilis permintaan maaf kepada sepasang pengantin baru yang berbulan madu di sana.
Ini terkait dengan tulisan pada blog lokal yang viral di Negeri Ginseng, terkait ketidaknyamanan privasi tamu, terutama wanita saat menggunakan fasilitas hotel.
"Kami sangat menyesal telah menyebabkan ketidaknyamanan bagi pelanggan kami dalam menggunakan beberapa fasilitas di sauna wanita di suite Grand Josun Jeju Hill, karena lapisan cermin yang hilang untuk beberapa jendela dan (masalah dalam) mengoperasikan tirai," bunyi pernyataan tersebut, yang telah diunggah pada halaman website hotel pada 18 Februari, melansir CNN.
"Operasi sauna telah ditangguhkan dan kami memeriksa kekurangan dengan cermat dan mengambil tindakan segera untuk memperbaikinya," sambung pernyataan tersebut.
Pihak hotel menjelaskan, bahwa lapisan khusus tidak memungkinkan orang untuk melihat ke dalam sauna pada siang hari. Tetapi tidak berfungsi dengan cara yang sama pada malam hari, itulah sebabnya tirai harus dibuka segera setelah gelap.
Bulan madu
Kisah ini bermula saat seorang blogger Korea menulis tentang pengalamannya menginap di hotel, yang menjadi viral setelah diposting pada 15 Februari.
"Saya pergi berbulan madu ke Pulau Jeju dan tinggal di kamar suite di hotel bintang lima yang baru dibuka. Tetapi bulan madu saya ternyata adalah kenangan terburuk dalam hidup saya," tulis blogger itu.
Dalam tulisannya, blogger tersebut menjelaskan bahwa dia dan istrinya menikmati penggunaan fasilitas kolam renang dan sauna di hotel tersebut. Sampai pada saat dia mendapati kenyataan, bahwa privasi ia dan istrinya mungkin saja telah terganggu.
"Pada hari terakhir saya, saya berjalan-jalan tetapi ketika saya melihat ke jendela sauna saya menemukan bahwa saya dapat melihat ke dalam sauna dari luar. Saya dapat melihat termometer di dalam sauna melalui jendela. Kita bisa melihat bagian dalam pancuran dan kamar mandi dari luar, dari pintu masuk hotel, jalan setapak, tempat parkir mobil dan bahkan dari balkon kamar hotel," paparnya.
"Saya dan istri saya terkejut saat mengetahui hal ini. Pikiran bahwa kami mungkin telah menggunakan kamar mandi dan pancuran di depan banyak orang membuat saya merinding dan kami mendapatkan perawatan terapi," sambung blogger tersebut.
BACA JUGA:
Kantor Berita Yonhap menyebut, Kepolisian Seogwipo mengambil langkah cepat untuk menangani keluhan tamu hotel. Polisi memeriksa rekaman CCTV untuk memeriksa adakah tamu hotel yang terganggu privasinya akibat hal ini. Atau ada tidaknya pihak terlarang yang mengambil gambar atau video terlarang dari luar.
Sementara, manajer hotel disebut tengah berada di luar kota untuk libur Tahun Baru Imlek pada saat yang bersamaan.