JAKARTA - Maskapai penerbangan Japan Airlines (JAL) mengatakan telah memensiunklan selurh armada Boeing 777 dengan mesin Pratt & Whitney (PW) miliknya yang berumlah 13 unit.
Keputusan ini setahun lebih cepat dari rencana semula, setelah sebelumnya menghentikan operasional pesawat jenis ini pada Februari lalu, menyusul insiden yang terjadi pada pesawat United Airlines di Denver, Amerika Serikat.
"Japan Airlines telah memutuskan untuk mempercepat penghentian semua Boeing 777 yang dilengkapi P&W pada Maret 2021, dari semula direncanakan pada Maret 2022," kata maskapai penerbangan Jepang itu pada hari Senin dalam pemberitahuan di situsnya, melansir Reuters.
JAL mengatakan akan menggunakan Airbus SE A350 yang lebih baru pada rute domestik ke Bandara Itami Osaka, serta menggunakan pesawat internasional untuk rute domestik lainnya guna membantu menjaga frekuensi penerbangan.
Meski, permintaan penerbangan di seluruh industri saat ini lebih rendah dari biasanya karena pandemi COVID-19, termasuk juga di Jepang.
Maskapai Jepang mengalami insiden sendiri dengan mesin PW4000 pada Bulan Desember, ketika kerusakan memaksa JAL 777 yang menuju Tokyo untuk kembali ke Bandara Naha.
Mesin PW4000 hanya ditemukan pada sejumlah kecil armada Boeing 777 tua yang dioperasikan oleh JAL, United Airlines Holdings Inc, ANA Holdings Inc, Korean Air Lines Co Ltd, Asiana Airlines Inc dan Jin Air Co Ltd.
Terpisah, Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) pada Bulan Februari telah memerintahkan pemeriksaan segera terhadap armada Boeing 777 dengan mesin PW4000, sebelum penerbangan lebih lanjut, setelah Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) menemukan bilah kipas yang retak pada penerbangan United konsisten dengan kelelahan logam.
BACA JUGA:
Seorang juru bicara Pratt, yang dimiliki oleh Raytheon Technologies Corp, pada Februari mengatakan, bilah kipas perlu dikirim ke stasiun perbaikannya di East Hartford, Connecticut, untuk diperiksa, termasuk dari maskapai penerbangan di Jepang dan Korea Selatan.
Analis mengatakan, maskapai penerbangan mungkin mempercepat kebijakan memensiunkan armada Boeing 777 PW4000 miliknya, seiring perlunya pemeriksaan tambahan.