Bagikan:

JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi bersama Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto, serta Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto melepas tim gabungan evakuasi WNI ke Wuhan, China. Pesawat berkapasitas 392, pelepasan tim gabungan dilakukan di Terminal 1A Bandara Intenasional Soekarno Hatta.

Tim gabungan evakuasi ini terdiri dari perwakilan Kemenkes, Kemenlu, TNI, dan awak kabin Batik Air dengan jumlah 42 orang. Sementara, komposisi tim medis yang diikutsertakan dalam rombongan tersebut yakni, satu Dokter Penyakit Dalam, Dokter Paru, Dokter Anestesi, Dokter Obgyn, Dokter Jantung, dua Dokter Umum dan satu perawat.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, WNI yang akan dievakuasi dalam kondisi sehat untuk keluar dari Wuhan dan tempat lain di Provinsi Hubei. Sebelum keberangkatan ke Tanah Air, serangkaian tes kesehatan telah dilakukan untuk memastikan kondisi mereka.

"Dari semalam saya berkomunikasi dan terus mendapat laporan bahwa kondisi saudara kita sehat dan mereka senang akan pulang ke Tanah Air. Jumlah WNI kita yang akan kembali dengan tim penjemput, adalah 245 ditambah 5 tim kita yang sudah ada di lapangan dari sejak kemarin ikut pulang untuk menjalankan protokol kesehatan. Jumlah yang akan naik dari Wuhan adalah 250," tutur Retno, dalam acara pelepasan tim, di Bandara Soekarno Hatta, Cingkareng, Banten, Sabtu, 1 Februari.

Retno mengatakan, mengingat situasi ini bukan situasi yang normal, maka kedisiplinan penanganan protokol kesehatan akan terus diberlakukan. Kedisiplinan ini diberlakukan termasuk selama perjalanan, ketibaan dan pascaketibaan. Protokol kesehatan juga berlaku bagi kru pesawat dan pesawat itu sendiri setelah ketibaan.

"Perlu saya sampaikan bahwa warga negara kita yang berada di beberapa titik di Hubei sudah mulai bergerak menuju Wuhan," jelasnya.

Pelepasan tim evakuasi ke Wuhan (Mery Handayani/VOI)

Titik kumpul WNI ada di beberapa kota. Pertama, di Kota Enshi yang berjarak 542 km. Kedua, Kota Jingzhou jaraknya 222 km dari Bandara Wuhan. Kemudian Guangshui jaraknya 100km, dan Xianning 90 km, dan di Wuhan ada lima titik.

"RRT mereka memerlukan beberapa peralatan yaitu masker dan surgical unit. Peralatan ini akan langsung diterima pemerintah RRT melalui Hubei Charity Foundation. Ini adalah misi mulia harus kita jalankan penuh kedisiplinan. Saya sekaligus mohon doa seluruh rakyat Indonesia, untuk warga negara kita dan untuk Indonesia," ucapnya.

Usai menyampaikan pesan kepada tim gabungan evakuasi, Retno kemudian memberikan kain dengan gambar bendera Indonesia untuk diikatkan di lengan masing-masing tim.

Tidak semua tim memakai pakaian alat perlindungan diri (APD) lengkap. Hanya dua dari 42 orang. Mereka memakai masker, kacamata, sarung tangan hingga baju pelindung. Sementara sisanya, hanya mengunakan masker.

Haru begitu terasa di dalam ruangan tersebut sangat lantunan doa dibacakan. Misi tim gabungan evakuasi tidak mudah, Menteri Retno salalu memberikan semangat di setiap kesempatan.

Kemudian, tim evakuasi dipersilakan untuk keluar ruangan menuju pesawat. Menkes, Menlu dan Panglima TNI ikut mengantar kepergian mereka hingga ke dalam pesawat yang digunakan yakni Batik Air tipe Airbus A330-300.

Pesawat ini akan langsung terbang ke Wuhan. Pesawat bergerak meninggalkan Tanah Air sekitar pukul 13.00 WIB. Tim evakuasi dan juga 250 WNI yang di Provisi Hubei akan kembali ke Tanah Air keesokan hari yakni tanggal 2 Februari.

Ditemui di lokasi yang sama, Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait mengatakan, penerbangan ini tetap mengikuti prosedur penerbangan sebagaimana yang sudah ditetapkan oleh Kemenhub. Maupun peraturan dunia dalam rangka keselamatan keamanan penerbangan.

"Jadi begini kita tahu semua bahwa operator yang terbang ke sana cuma dua. Yang pertama Lion, kedua Sriwijaya. Yang punya pesawat besar kan Lion jadi kerjasama. Clear ya," ucapnya.