Emirates Bakal Bangun Pusat Pelatihan Pilot Senilai Rp2 Triliun: Dilengkapi Simulator Canggih dan Tenaga Surya
Ilustrasi maskapai penerbangan Emirates. (Wikimedia Commons/Imre Solt)

Bagikan:

JAKARTA - Maskapai penerbangan Emirates, operator jet Airbus A380 terbesar di dunia, akan segera membangun pusat pelatihan lanjutan untuk pilot saat meningkatkan operasi, guna memenuhi permintaan perjalanan udara yang tinggi.

Pusat ini akan menampung enam ruang simulator penerbangan penuh untuk pesawat Airbus A350 dan Boeing 777X masa depan, kata maskapai.

Unit pelatihan yang direncanakan seluas 5.882 meter persegi ini, diharapkan akan dibuka pada Maret 2024.

"Investasi senilai 135 juta dolar AS (Rp2.062.496.250.000) untuk membangun pusat pelatihan pilot baru ini, akan memastikan kesiapan Emirates untuk memulai pelatihan pilot sebelum pengiriman armada pesawat baru mulai tahun 2024," kata Sheikh Ahmed bin Saeed, ketua dan kepala eksekutif maskapai penerbangan Emirates dan Grup, melansir The National News 20 Februari.

"Gedung ini akan dilengkapi dengan simulator terbaru berteknologi maju untuk memberikan pelatihan terbaik bagi pilot, sambil menggunakan tenaga surya untuk mengurangi konsumsi energi," sambungnya.

Permintaan perjalanan udara telah melampaui ekspektasi, mendorong rencana maskapai untuk mempekerjakan pilot dan awak kabin tambahan, mengembalikan lebih banyak Airbus A380 ke dalam layanan dan membangun kembali jaringannya ke tingkat pra-pandemi, kata kepala operasi Emirates Adel Al Redha di sela-sela Bahrain International Airshow pada Bulan November.

Nantinya, unit pelatihan baru akan bersebelahan dengan kompleks pelatihan Emirates yang ada di Dubai, yang akan membantu peserta pelatihan berintegrasi dengan pusat pelatihan lainnya, kata maskapai tersebut.

Peserta pelatihan dapat mengatur dan mengonfigurasi lingkungan kokpit, sebagai bagian dari modul pelatihan pilot dan mengunggah data ke simulator penerbangan penuh, katanya.

"Konsep ini dirancang untuk mempersingkat waktu persiapan peserta pelatihan di dalam simulator, membantu mereka mempertahankan fokus, dan memanfaatkan sepenuhnya durasi pelatihan," kata Emirates.

Dengan penambahan gedung baru ke perguruan tinggi pelatihan maskapai yang ada di Dubai, Emirates akan memiliki potensi untuk memperluas kapasitas pelatihan pilot sebesar 54 persen per tahun.

Di seberang gedung pelatihan maskapai, pilot dapat menggunakan 17 simulator penerbangan penuh yang menawarkan kapasitas lebih dari 130.000 jam pelatihan setahun.

Sejalan dengan jadwal pengiriman pesawat Airbus A350 pertama Emirates, perguruan tinggi pelatihan terbaru maskapai ini akan memulai pelatihan pilot A350 gelombang pertama pada Juni 2024.

Selain pusat pelatihan untuk awak dek penerbangannya, maskapai ini mengatakan menawarkan berbagai program pengembangan karir untuk tenaga kerjanya dan profesional penerbangan lainnya.

Di Dubai, ini termasuk Akademi Pelatihan Penerbangan Emirates untuk kadet, Universitas Penerbangan Emirates, Pusat Pelatihan Awak Kabin Emirates dan banyak program yang dibuat khusus untuk berbagai segmen karyawannya, katanya.

Maskapai ini bermaksud untuk mempekerjakan 400 pilot tambahan dan 5.000 hingga 6.000 awak kabin pada pertengahan 2023, merekrut hingga kapasitas maksimum pusat pelatihannya, katanya saat itu.

Ini akan meningkatkan tenaga kerjanya saat ini sebanyak 4.500 pilot dan 17.500 awak kabin.

Kapasitas maskapai telah pulih hingga 80 persen dari tingkat pra-pandemi sementara jaringannya yang luas telah kembali ke 95 persen dari ukuran sebelum krisis, setelah perbatasan internasional dibuka kembali dan pembatasan terkait virus corona mereda.

Dalam hal kapasitas, saat ini mengoperasikan armada 120 pesawat Boeing 777 dan 78 dari 116 Airbus A380, kata Al Redha. Emirates berencana untuk mengembalikan seluruh armada superjumbo ke layanan pada akhir tahun 2023.