Bagikan:

JAKARTA - Kenya memperingati Hari Margasatwa Sedunia pada Hari Jumat, dengan para pejabat yang menegaskan kembali komitmen mereka untuk meningkatkan perlindungan spesies ikonik yang mengalami berbagai ancaman.

Menteri Pariwisata, Margasatwa dan Warisan Budaya Kenya Peninah Malonza mengatakan, pemerintah akan berinvestasi dalam model konservasi berbasis masyarakat yang inovatif, untuk menghentikan hilangnya spesies karismatik seperti mamalia raksasa, karnivora, burung dan reptil.

"Sebagai sebuah negara, kami menyadari nilai intrinsik satwa liar, manfaat ekonomi dan sosial yang diberikannya sehingga kami bertekad untuk melindungi sumber daya ini dari bahaya," kata Malonza dalam sebuah acara yang diselenggarakan di Taman Nasional Amboseli, yang terletak di barat daya Kenya, dekat perbatasan dengan Tanzania, melansir Xinhua 4 Maret.

Dijelaskannya, Kenya telah memberlakukan undang-undang yang luas sambil mengintensifkan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan, untuk memperkuat perlindungan spesies satwa liar yang merupakan sumber utama pendapatan pariwisata dan mempertahankan keseimbangan ekosistem.

Malonza mengamati bahwa krisis iklim, perambahan manusia, perburuan liar, penyakit, dan lemahnya penegakan hukum menjadi ancaman serius bagi kelangsungan hidup spesies satwa liar yang menjadi ikon di negara tersebut.

Siklus kekeringan yang terjadi saat ini telah membawa dampak besar pada satwa liar, katanya, seraya menambahkan bahwa pemerintah telah melakukan intervensi seperti memasok air, pakan ternak, dan garam mineral ke taman nasional untuk mencegah kematian spesies.

Salah satu langkah Kenya terkait dengan pelestarian hewan adalah pemindahan tiga belas jerapah Masai di daerah Moi Ndabi, Lembah Naivasha.

Jerapah-jerapah itu dipindahkan, setelah sekian lama terancam oleh para pemburu liar dan konflik dengan masyarakat setempat.

Dokter hewan dan petugas penangkap di Kenya Wildlife Service yang dikelola oleh pemerintah kini telah memindahkan mereka ke tempat konservasi, termasuk ke peternakan Loldia, sekitar 120 km (75 mil) barat laut ibu kota Nairobi, di mana mereka akan dimonitor.

Dengan banyak ruang untuk berkeliaran dan air untuk diminum, hewan-hewan ini akan bergabung dengan populasi jerapah yang sudah ada di peternakan tersebut.

Dominic Mijele (42), telah menyelamatkan jerapah selama 18 tahun dan ingin melakukan lebih banyak lagi.

"Mereka akan diamankan dengan sangat baik (di peternakan Loldia) dengan air yang cukup dan cukup banyak jelajah (vegetasi)... tidak akan ada konflik antara manusia dan satwa liar," katanya, mengutip Reuters.

Diketahui, tanggal 3 Maret adalah Hari Margasatwa Sedunia, hari internasional yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk merayakan semua hewan dan tumbuhan liar di dunia, serta kontribusi yang mereka berikan bagi kehidupan dan kesehatan planet ini.