JAKARTA - Yevgeny Prigozhin, pendiri tentara bayaran Rusia Grup Wagner, mengatakan dalam sebuah video yang diterbitkan pada Hari Jumat, Kota Bakhmut, Ukraina, secara praktis dikepung oleh pasukannya, sementara tentara Kyiv hanya memiliki satu jalan yang tersisa.
Pasukan Prigozhin telah memelopori serangan di Ukraina timur selama berbulan-bulan. Moskow menganggap Bakhmut, yang disebut dengan nama Artyomovsk di era Uni Soviet, sebagai batu loncatan yang berguna untuk merebut kota-kota yang lebih besar seperti Kramatorsk dan Sloviansk.
Prigozhin, yang mengenakan seragam militer dalam video tersebut, meminta Presiden Ukraina Volodymr Zelensky untuk menarik pasukannya dari kota kecil itu.
"Unit-unit dari perusahaan militer swasta Wagner telah mengepung Bakhmut. Hanya satu jalan yang tersisa (yang terbuka untuk pasukan Ukraina). Pengepungan semakin ketat," kata Prigozhin, melansir Reuters 3 Maret.
Reuters melakukan geolokasi video tersebut di Desa Paraskoviivka, 4,3 mil (7 km) di sebelah utara pusat Bakhmut. Prigozhin sebelumnya mengumumkan perebutan Paraskoviivka pada 17 Februari.
Lebih jauh Prigozhin mengatakan, pasukannya lebih banyak bertempur melawan orang tua dan anak-anak daripada tentara Ukraina yang profesional.
Video tersebut kemudian menunjukkan apa yang tampak seperti tiga orang Ukraina yang ditangkap, seorang pria yang lebih tua dan dua anak laki-laki, yang tampak ketakutan dan meminta untuk diizinkan pulang. Mereka tampak berbicara di bawah tekanan yang sangat besar.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Prigozhin pada Hari Kamis merilis video lain yang menunjukkan para pejuangnya di dalam Bakhmut. Reuters menemukan lokasi rekaman tersebut di sebelah timur Bakhmut, sekitar 1,2 mil (2 km) dari pusat kota.