Bagikan:

JAKARTA - Kepala kelompok tentara bayaran Rusia, Wagner, mengatakan pada Hari Senin, pasukannya mulai mendapatkan amunisi yang dibutuhkan untuk meringsek maju dan merebut Kota Bakhmut di Ukraina timur yang telah lama dikepung.

"Hari ini, kelompok-kelompok itu maju maksimal 130 meter (400 kaki) ... Pertempuran sengit sedang berlangsung, tetapi kelompok-kelompok itu terus maju," kata Yevgeny Prigozhin dalam sebuah pesan audio yang diunggah di media sosial, melansir Reuters 9 Mei.

"Menurut data awal, kami mulai menerima amunisi. Kami belum melihatnya dalam praktik," sambungnya.

Lebih jauh Prigozhin menerangkan, pasukan Ukraina terkurung di area seluas 2,36 km persegi (0,9 mil persegi) di kota tersebut.

Bakhmut sendiri diketahui telah berada di bawah serangan Rusia selama lebih dari sembilan bulan, dengan tentara Grup Wagner memelopori upaya berulang kali untuk maju ke kota yang dulunya dihuni 70.000 jiwa itu.

Tetapi, para komandan Ukraina telah bersumpah untuk tetap mempertahankan kota itu meskipun Rusia berusaha merebutnya tepat waktu untuk memperingati Hari Kemenangan (Victory Day) yang menandai kekalahan Nazi Jerman dalam Perang Dunia II pada Hari Selasa.

Diketahui, Prigozhin pekan lalu mengancam akan menarik pasukannya kecuali mereka menerima amunisi yang mereka butuhkan, lantaran ia menilai pasukannya akan binasa tanpa amunisi yang dibutuhkan. Tetapi, ia kemudian menarik ancamannya.