JAKARTA - Presiden Indonesia Joko Widodo (Joko Widodo) mengutuk serangan terhadap pejabat kemanusiaan ASEAN saat menyalurkan bantuan, menyebutnya itu tidak akan memengaruhi komitmen ASEAN.
"Apa yang ingin saya tekankan adalah, bahwa (serangan) ini tidak mempengaruhi tekad ASEAN dan Indonesia, untuk sekali lagi menyerukan penghentian kekerasan. Hentikan penggunaan kekerasan," ujar Presiden Jokowi tanpa merinci insiden penyerangan tersebut, mengutip CNA 8 Mei.
Terkait hal ini, Pemerintah Persatuan Nasional bayangan Myanmar (NUG) yang bersekutu dengan milisi anti-junta militer, Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF), mengatakan mereka tidak mengetahui adanya serangan tersebut.
Sedangkan PDF di Distrik Taunggyi, Negara Bagian Shan di mana serangan tersebut dilaporkan terjadi, tidak segera menanggapi permintaan untuk memberikan komentar.
Ada pun seorang juru bicara junta militer Myanmar juga tidak menanggapi permintaan komentar terkait penyerangan ini, seperti mengutip VOA Indonesia.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Indonesia kembali menyerukan semua pihak untuk menghentikan kekerasan di Myanmar, lantaran kondisi itu hanya mengorbankan masyarakat dan sebaliknya, tidak ada pihak yang menjadi pemenang.
"Rakyat yang akan menjadi korban karena kondisi ini tidak akan membuat siapa pun menang. Saya mengajak, marilah kita duduk bersama, ciptakan ruang dialog untuk mencari solusi bersama," ungkap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam konferensi pers di Hotel Meruorah, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, mengutip keterangan Kementerian Luar Negeri RI.
BACA JUGA:
Menurut Presiden Jokowi, berbagai upaya telah dilakukan oleh Indonesia dan melalui keketuaannya di ASEAN, mampu memfasilitasi The ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on Disaster Management (AHA Centre).
Setelah tertunda cukup lama karena masalah akses, Presiden mengatakan, joint needs assesment mampu diselesaikan.
"Ini masalahnya adalah masalah akses. Kemarin, AHA Center didampingi tim monitoring ASEAN akan menyerahkan bantuan kemanusiaan, tetapi sangat disayangkan di tengah perjalanan terjadi baku tembak," tandas Presiden Jokowi.