Bagikan:

JAKARTA - Kepala tentara bayaran Grup Wagner Rusia mengatakan pada Hari Senin, dia membutuhkan tentara reguler untuk memberinya lebih banyak amunisi, bala bantuan dan dukungan perlindungan jika dia ingin memenangkan pertempuran sengit selama berbulan-bulan untuk menguasai Bakhmut Ukraina.

Seruan dari pendiri Wagner Yevgeny Prigozhin, datang di tengah tanda-tanda keretakan yang semakin dalam antara dia dan kementerian pertahanan, yang telah dia kritik dengan tajam selama berbulan-bulan dan dituduh sengaja membuat pasukannya kekurangan logistik, sebuah tuduhan yang telah ditolak kementerian

Pejuang Prigozhin, beberapa di antaranya merupakan narapidana, telah mempelopori serangan di Ukraina timur selama berbulan-bulan, memfokuskan upaya mereka di kota kecil Bakhmut, yang oleh Rusia disebut Artyomovsk dan dilihat sebagai batu loncatan yang berguna untuk merebut kota-kota besar seperti Kramatorsk dan Sloviansk.

Prigozhin, seorang mantan narapidana dan sekutu Presiden Vladimir Putin mengatakan pada Hari Jumat, unitnya "secara praktis mengepung Bakhmut", di mana pertempuran telah meningkat dalam seminggu terakhir setelah berbulan-bulan perang sengit, dengan pasukan Rusia menyerang dari tiga sisi.

Tetapi pada Hari Senin dia mengatakan, Ukraina telah menempatkan pasukan di kota-kota dan daerah sekitarnya, untuk mencoba mendorong Wagner keluar dari Bakhmut, sehingga dia membutuhkan bantuan dari Moskow untuk merebut kota itu.

"Saya mengetuk semua pintu dan membunyikan alarm tentang amunisi dan bala bantuan, serta kebutuhan untuk menutupi sayap kami," katanya dalam pernyataan yang dirilis oleh layanan persnya, melansir Reuters 7 Maret.

"Jika semua orang terkoordinasi, tanpa ambisi mengacau dan mengamuk dan melakukan pekerjaan ini, maka kami akan memblokir angkatan bersenjata Ukraina. Jika tidak, maka semua orang akan kacau," paparnya.

Sebelumnya, Prigozhin mengatakan perwakilannya ditolak masuk ke markas komando militer Rusia untuk Ukraina, dan masih belum mendapatkan cukup amunisi meskipun ada keluhan publik berulang kali.

Tidak ada tanggapan segera dari Kementerian Pertahanan Rusia. Sejak awal tahun ini, kampanye Ukraina telah dipimpin secara pribadi oleh jenderal top Rusia Kepala Staf Umum Jenderal Valery Gerasimov.

Prigozhin mengatakan, perwakilannya telah ditolak oleh petinggi tentara sehari setelah dia meminta pasokan amunisi.

"Pada 5 Maret, saya menulis surat kepada komandan kelompok SMO (operasi militer khusus) tentang kebutuhan mendesak untuk mengalokasikan amunisi. Pada 6 Maret, pukul 8 pagi, perwakilan saya di markas membatalkan izinnya dan ditolak aksesnya," kata Prigozhin melalui layanan persnya di Telegram.

Dia mencatat, Valeriy Zaluzhnyi, panglima tertinggi angkatan bersenjata Ukraina, mengatakan menyukai pertahanan berkelanjutan dan penguatan Bakhmut, menegaskan Kyiv akan berjuang untuk Bakhmut "sampai akhir".

Dengan begitu, katanya, berarti anak buahnya perlu mengepung pasukan Ukraina sepenuhnya di dalam Bakhmut.

"Kita juga harus melakukan tugas kita sampai akhir. Tetapi ketika seluruh dunia berkumpul di sekitar Anda, Anda membutuhkan seseorang untuk bekerja dengan Anda," tambahnya, merujuk pada Kementerian Pertahanan.