JAKARTA - Federal Aviation Administration sedang menyelidiki Boeing setelah whistleblower membuat pelaporan tentang kekhawatirannya terhadap dua model jet berbadan lebar. Pelaporan itu dibalas Boeing.
Sang whistleblower adalah Sam Salehpour, seorang insinyur Boeing. Katanya, Boeing mengambil jalan pintas ketika memproduksi jet 777 dan 787 Dreamliner. Risikonya, bisa hadir bencana ketika usia si pesawat semakin bertambah, seperti dikutip dari berbagai media yang kami rangkum.
Pelaporan ini diketahui oleh The New York Times,
Keluhan resmi Salehpour kepada Federal Aviation Administration (FAA), diajukan bulan Januari. Memang tidak spesifik apakah merujuk pada jet 737 Max terbaru yang telah dilarang terbang dua kali oleh Federal Aviation Administration (FAA).
“Dua masalah kualitas yang secara signifikan dapat mengurangi umur pesawat,” kata Salehpour.
“Saya melakukan ini bukan karena saya ingin Boeing gagal, namun karena saya ingin Boeing berhasil dan mencegah terjadinya kecelakaan,” kata Salehpour.
BACA JUGA:
FAA telah mewawancarai Salehpour sebagai bagian dari penyelidikannya.
“Kami sangat mendorong semua orang di industri penerbangan untuk berbagi informasi," kata FAA.
“Kami sepenuhnya yakin dengan keselamatan dan ketahanan keluarga 777,” kata Boeing dalam pernyataannya membantah pelaporan Salehpour.
“Klaim mengenai integritas struktural 787 ini tidak akurat dan tidak mewakili upaya komprehensif yang telah dilakukan Boeing untuk menjamin kualitas dan keselamatan pesawat dalam jangka panjang,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.