Bagikan:

 

JAKARTA – Boeing dan anak perusahaannya, Aurora Flight Sciences, menggugat Virgin Galactic pada 21 Maret lalu. Gugatan ini diajukan atas dasar penyalahgunaan rahasia dagang dari proyek pesawat terbaru.

Gugatan yang baru terungkap ini diajukan ke Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Timur Virginia. Selain menuduh Virgin menyalahgunakan rahasia dagang, dua perusahaan itu juga menyatakan bahwa Virgin menolak untuk membayar sisa dari kontrak.

Pada Juli tahun 2022, Virgin Galactic mengumumkan bahwa mereka memilih Aurora Flight untuk membangun pesawat baru yang akan menggantikan pesawat VMS Eve. Nilai kontraknya tidak diungkapkan, tetapi Aurora akan membuat dua pesawat.

Pesawat pertama seharusnya selesai dibuat pada tahun 2025, tetapi pengerjaan pesawat telah berakhir pada Mei tahun lalu setelah tugas kedua selesai. Aurora tidak bisa melanjutkan proses produksi karena anggaran dari Virgin tidak mencukupi.

"Virgin Galactic tidak mungkin memproduksi Kapal Induk baru yang diinginkan Virgin Galactic, dengan anggaran yang tersedia, sesuai dengan jadwal yang diharapkan dapat dipenuhi oleh Virgin Galactic,” ungkap Aurora dalam gugatannya.

Boeing dan Aurora pun menyatakan bahwa Virgin belum membayar dana sebesar 26,4 juta dolar AS (Rp417 miliar). Mereka telah memberikan tagihan dan permintaan pembayaran, tetapi perselisihan mengenai produksi tidak bisa diselesaikan.

Selain permasalahan dana, Boeing dan Aurora menjelaskan bahwa Virgin menolak untuk menghancurkan informasi produk milik Aurora. Informasi yang disimpan Virgin mencakup spesifikasi teknis pesawat yang tidak sengaja diserahkan oleh Aurora.

"Persamaan (spesifikasi teknis) ini memungkinkan Boeing dan Aurora untuk memodelkan stabilitas dan pengendalian pesawat dengan akurasi luar biasa melebihi apa yang umumnya tersedia di industri kedirgantaraan," kata Aurora.

Boeing dan Aurora telah meminta Virgin untuk menghancurkan dokumen mengenai informasi rahasia tersebut. Namun, Virgin menolak dengan alasan mereka memiliki hak kekayaan intelektual sebagai bagian dari penjamin.

Dengan berbagai masalah ini, Boeing dan Aurora menuntut pembayaran ganti rugi atas tagihan yang belum dibayar oleh Virgin. Mereka juga menuntut Virgin untuk menghapus dokumen yang menjadi rahasia dagang perusahaan.