JAKARTA - Virgin Galactic telah bangun dari tidurnya, dengan berencana menerbangkan astronot ke luar angkasa untuk pertama kalinya dalam hampir dua tahun. Rencananya, akan berlangsung akhir bulan ini.
Dijadwalkan akhir Mei, dua pilot dan awak empat karyawan Virgin Galactic akan menunggangi pesawat ruang angkasa VSS Unity dalam misi yang dijuluki Unity 25.
Pilot itu adalah CJ Sturckow dan Mike Masucci, serta empat karyawan Virgin Galactic adalah Jamila Gilbert, penduduk asli New Mexico yang bekerja di bagian komunikasi internal perusahaan, Chris Hume seorang insinyur ilmu penerbangan dan putra imigran Jamaika, Luke Mays.
Bergabung juga seorang instruktur astronot dan mantan karyawan NASA dan Beth Moses, kepala pelatihan astronot perusahaan, yang telah berada di dua penerbangan sebelumnya.
Dalam penerbangan singkat ke ruang suborbital tersebut, mereka akan menggunakan dua kendaraan, sebuah pesawat ruang angkasa yang diujicobakan bernama VSS Unity dan sebuah pesawat pengangkut yang dikenal sebagai VMS Eve.
BACA JUGA:
VMS Eve akan mengangkut Unity ke ketinggian sekitar 15.000 meter, lalu menjatuhkan pesawat luar angkasa, yang menuju ke ruang suborbital.
Penumpang di Unity akan mengalami beberapa menit keadaan tanpa bobot dan melihat Bumi di balik kegelapan angkasa sebelum kendaraan kembali ke Bumi untuk mendarat di landasan pacu.
Pada peluncuran ini, perusahaan mengharapkan bisa menjadi uji coba terakhir sebelum Virgin Galactic dapat membuka wahana untuk pelanggan yang membayar setelah bertahun-tahun dan melewati tenggat waktu.
Untuk mewujudkannya, sang pemilik miliarder Richard Branson sampai menjual sebagian besar saham aslinya di perusahaan, seperti dikutip dari Space dan CNN Internasional, Selasa, 9 Mei.
Jika semuanya berjalan lancar, Virgin Galactic berharap untuk memulai layanan komersial dari pelabuhan antariksa di New Mexico pada akhir Juni. Misi tersebut akan lepas landas dari Spaceport America di New Mexico, pusat operasi komersial Virgin Galactic.