JAKARTA - Uji coba kedua prototipe Starship milik SpaceX mengalami kegagalan. Roket dengan serial number 9 atau SN9 itu meledak setelah gagal mendarat.
Sejatinya, perusahaan antariksa milik Elon Musk itu akan meluncurkan prototipe Starship terbaru untuk bisa mencapai ketinggian 10 kilometer atau sekitar 32.800 kaki. Ini merupakan peluncuran kedua setelah uji coba sebelumnya pada Desember lalu saat meluncurkan SN8.
Mulanya peluncuran roket yang terbuat dari baja nirkarat (stainless steel) itu berjalan dengan mulus dan berhasil mencapai ketinggian 10 kilometer. Namun ketika roket Starship bermanuver untuk melakukan persiapan pendaratan, pesawat itu menghantam tanah terlalu keras dan meledak.
Live feed of Starship SN9 flight test → https://t.co/Hs5C53qBxb https://t.co/ioM0D5J91I
— SpaceX (@SpaceX) February 2, 2021
"Kita harus menyempurnakan sedikit pendaratan itu,” kata komentator peluncuran SpaceX John Insprucker. "Ingat, ini sebuah uji terbang," seperti dikutip dari CNBC International, Rabu, 3 Februari.
Walaupun SN9 meledak seperti yang terjadi dengan SN8, SpaceX percaya diri menganggap uji terbang ini sebagai peningkatan. Prototipe berikutnya, SN10 akan diujicobakan saat SN9 telah mengudara.
"Kami mendapatkan banyak data bagus dan tujuan utama untuk mendemonstrasikan pengontrol kendaraan dan masuknya subsonic," kata Insprucker
BACA JUGA:
Sejatinya, peluncuran pesawat Starship ini akan dilakukan di Boca Chica, Texas pada pekan lalu. Namun regulator Penerbangan Sipil AS (Federal Aviation Administration/FAA) belum mengizinkan.
Dengan meledaknya Starship 9 dalam uji coba kali ini, FAA bakal mengawasi dan menyelidiki kecelakaan tersebut. Sekalipun uji terbang dilakukan tanpa awak, FAA akan mengidentifikasi sumber masalah penyebab kecelakaan, sehingga peluang untuk lebih meningkatkan keselamatan dapat dilakukan.